BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Di hadapan puluhan ribu suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, satu nama kembali bersinar untuk tim nasional Indonesia, Ole Romeny.
Striker keturunan Belanda itu mencetak satu-satunya gol yang membawa Indonesia menang 1-0 atas Bahrain, dalam lanjutan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa malam (25/3/2025).
Gol itu bukan sekadar angka di papan skor. Ia adalah simbol dari keteguhan hati. Dari perjuangan yang tak kenal lelah. Dan dari keyakinan bahwa seberat apa pun rintangan, kepala harus tetap tegak.
Itulah pesan dari selebrasi Romeny malam itu, seperti juga sebelumnya saat ia mencetak gol perdana ke gawang Australia pekan lalu.
Telapak tangan disimpan di bawah dagu, menatap ke depan dengan percaya diri. Sebuah gestur sederhana, namun sarat makna.
“Itu artinya kami tetap bekerja keras dan percaya pada diri sendiri,” kata Romeny kepada media, dikutip Rabu (26/3/2025).
Gol ke gawang Bahrain terjadi pada menit ke-25, lahir dari kerja sama cerdas dengan Marselino Ferdinan. Sang gelandang muda mengirim umpan terukur, dan tanpa ragu, Romeny mengeksekusinya dengan tembakan ke sisi kiri gawang.
“Saya sempat terpikir untuk melakukan chip, tapi saya tidak banyak berpikir saat bermain. Jadi saya langsung tembak. Dan ternyata itu keputusan yang tepat,” ucapnya sambil tersenyum.
Bagi Romeny, menjadi striker bukan hanya soal statistik. Ini soal tanggung jawab. Soal memikul harapan satu bangsa di pundaknya.
BACA JUGA:
Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Timnas Bahrain Kualifikasi Piala Dunia 2026
Di pertandingan melawan Bahrain, ketika peluang sulit didapat, ia tidak menyerah. Ia tetap mencari ruang. Tetap meminta bola.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memberikan pujian tulus atas dedikasi Romeny.
“Ini adalah pesan untuk semua orang. Terutama generasi muda. Jangan pernah menyerah,” ujar legenda Belanda itu.
Di atas lapangan hijau, cerita Ole Romeny bukan hanya soal dua gol dalam dua pertandingan. Tapi tentang karakter. Tentang mentalitas.
Tentang seseorang yang baru datang ke timnas, namun langsung menunjukkan bahwa dirinya layak dipercaya.
Dan malam itu, di GBK yang bergemuruh, ia membuktikan satu hal, kepala boleh dihantam tekanan, tapi tetap harus tegak menatap masa depan.
(Budis)