BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Nigeria bikin geger di tengah ketidakpastian ekonomi global. Negara di Afrika Barat ini resmi melunasi utang sebesar USD3,4 miliar atau sekitar Rp55,8 triliun (dengan kurs Rp16.412 per USD) yang sebelumnya mereka pinjam dari Dana Moneter Internasional (IMF) saat puncak pandemi Covid-19.
Hal menarinya yaitu pelunasan ini dilakukan lebih cepat dari jadwal, tepatnya pada (30/4/2025). Langkah ini disebut sebagai sinyal kuat dari komitmen Nigeria dalam menjaga tanggung jawab fiskal dan pengelolaan utang yang lebih sehat.
“Pelunasan awal ini dipandang sebagai langkah simbolis dan praktis untuk meningkatkan kepercayaan investor internasional dan menunjukkan komitmen Nigeria terhadap tanggung jawab keuangan,” ujar Perwakilan Tetap IMF di Nigeria, Christian Ebeke, mengutip dari lambeturah pada Rabu (21/5/2025).
Baca Juga:
Penari Joget Bumbung Dipanggil Satpol PP Usai Viral, Dianggap Erotis!
Viral Battle Sound Horeg di Laut, Pengamat Sebut Bisa Mengancam Nyawa Satwa Laut!
Dari Krisis Minyak hingga Pandemi
Mengutip dari The Voice of Africa pada Selasa, (20/5/2025), Nigeria sempat mengalami kontraksi ekonomi yang parah. Penyebabnya tak lain karena anjloknya harga minyak dan tantangan kesehatan besar akibat pandemi Covid-19 yang menghantam keras di awal tahun 2020.
Kala itu, Nigeria menerima pendanaan dari Rapid Financing Instrument (RFI) sebuah fasilitas darurat IMF. Hal ini yang dirancang untuk membantu negara-negara yang mengalami kesulitan mendesak dalam neraca pembayaran mereka.
Namun siapa sangka, lima tahun kemudian, negara ini tak hanya bangkit, tapi juga memilih menyelesaikan tanggung jawab finansialnya lebih awal. Sebuah langkah berani dan penuh makna di tengah tekanan global.
<p>O’tega Ogra, Asisten Khusus Senior Presiden Bola Ahmed Tinubu untuk Keterlibatan dan Strategi Digital, menyebut pelunasan ini bukan cuma soal angka.
“Langkah itu adalah sinyal disiplin, transparansi, dan visi ekonomi yang diperbarui,” tegas Ogra.
Dengan kata lain, Nigeria ingin dunia tahu bahwa mereka bukan lagi negara yang hanya bergantung pada pinjaman. Tapi siap bertransformasi menjadi mitra global yang tangguh dan bertanggung jawab.
Meski sudah melunasi utang, Nigeria tetap menjaga hubungan baik dengan IMF. Bedanya, kini hubungan itu akan dilandasi pada kemitraan yang setara, bukan ketergantungan.
(Hafidah Rismayanti/Aak)