JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kerusuhan massa demonstrasi di Nepal meluas, viral di media sosial. Pasalnya, dari sebaran unggahan video di media sosial, massa mengamuk hingga menjarah senjata di markas polisi setempat..
Dalam unggahan akun Tiktok @mukidi, terlihat kemarahan para demosntran itu meluap dengan membakar tempat tersebut.
Tempat yang terlihat sebagai markas dan gudang senjata itu, dibakar oleh massa. Tak cukup di situ, massa juga menjarah senjata yang ada di dalamnya.
“Nepal lebih ngeri dari indo,” tulis nada terkejut unggahan video itu, dikutip Kamis (11/09/2025).
Terlihat dari mereka, banyak yang menenteng senjata laras panjang. Bahkan, diantaranya nampak anak di bawah umur ikut menjarah senjata.
BACA JUGA:
Viral! Polisi Polsek Cikarang Utara Diduga Suruh Lepaskan Pencuri Motor, Warganet Geram
Viral Warga Geruduk RSUD Ujungberung, Farhan: Hanya Salah Paham
Sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Nepal mengonfirmasi bahwa Perdana Menteri KP Sharma Oli telah menyatakan pengunduran dirinya.
Keputusan ini diambil sebagai langkah membuka ruang bagi penyelesaian krisis konstitusional, menyusul gelombang protes dari kalangan Gen-Z yang kian meluas dan berujung pada kekerasan. Aksi unjuk rasa besar-besaran ini awalnya dipicu oleh kebijakan pelarangan media sosial, yang belakangan telah dicabut oleh pemerintah.
Kerusuhan mulai terjadi pada Senin (08/09), ketika ribuan massa yang mayoritas berasal dari generasi muda dan mengidentifikasi diri mereka sebagai Gen Z turun ke jalanan ibu kota Kathmandu.
Diperkirakan hampir 200 orang mengalami luka-luka akibat bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan.
Dalam upaya mengendalikan situasi, pihak kepolisian menggunakan gas air mata, meriam air, hingga peluru tajam saat para pengunjuk rasa mencoba memanjat pagar gedung parlemen serta sejumlah bangunan pemerintahan lainnya.
Situasi semakin memburuk pada Selasa (09/09), saat massa aksi membakar gedung Dewan Perwakilan Rakyat Nepal, markas besar Partai Kongres Nepal, serta kediaman mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba. Sejumlah rumah politisi lain juga mengalami kerusakan akibat amukan demonstran.
(Saepul)