BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Suasana penuh khidmat dan semangat tradisi mewarnai peringatan Hari Jadi Kabupaten Ciamis yang ke-383 pada Kamis (12/6/2025). Acara ini diawali dengan prosesi sakral Ngarak Pataka, simbol kehormatan dan kebesaran Kabupaten Ciamis, yang diarak dari Pendopo Bupati menuju Gedung DPRD.
Prosesi ini dipimpin langsung oleh Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, yang turut berjalan kaki bersama unsur Forkopimda dan para kepala OPD. Ngarak Pataka bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga wujud penghormatan terhadap sejarah panjang dan perjuangan leluhur Tatar Galuh.
Pataka sendiri pertama-tama diserahkan oleh Bupati kepada pasukan Paskibra, lalu diarak dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 300 meter menyusuri Jalan Ir. H. Juanda menuju Gedung DPRD Ciamis. Suasana sakral dan penuh semangat gotong royong sangat terasa sepanjang perjalanan.
Simbol Persatuan dan Penghormatan Sejarah
Sesampainya di Gedung DPRD, Pataka diserahkan secara resmi kepada Ketua DPRD Ciamis, Nanang Permana, untuk kemudian ditempatkan di ruang sidang utama. Penempatan ini melambangkan persatuan dan penghormatan terhadap sejarah Kabupaten Ciamis.
“Peringatan Hari Jadi Ciamis ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah momentum penting untuk mengenang jasa para karuhun (leluhur) yang telah membangun dan menjaga Ciamis hingga seperti sekarang,” kata Bupati Herdiat mengutip dari Fokusjabar pada Kamis (12/6/2025).
Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa sejarah bukan hanya untuk dikenang. Tetapi juga untuk dijadikan pedoman dalam membangun masa depan Ciamis yang lebih maju dan bermartabat.
Baca Juga:
Wajah Lebam, Pria di Cianjur Ngadu ke Dedi Mulyadi Jadi Korban Salah Tangkap Polisi
Sujiwo Tejo Siap Jadi Saksi Nikah Dedi Mulyadi dan Gubernur Malut
Pesan Kuat dari Dedi Mulyadi
Rangkaian peringatan berlanjut ke rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD, yang turut dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur Forkopimda, serta sosok Gubernur Jawa Barat yang juga dikenal dengan gaya blusukannya yang khas, Dedi Mulyadi.
Dalam sambutannya, Dedi menyampaikan pesan yang sangat menyentuh dan relevan, terutama bagi generasi muda yang kini hidup di era modernisasi pesat. Ia mengingatkan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
“Hutan dan laut bukan milik kita untuk dieksploitasi seenaknya. Jangan rusak karena keserakahan manusia. Ini titipan untuk anak cucu kita,” tegas Dedi.
Menurutnya, kemajuan daerah tak boleh mengorbankan kelestarian alam. Ia pun mengajak seluruh masyarakat Ciamis untuk menjaga alam sebagai bagian dari warisan budaya dan spiritualitas leluhur.
(Hafidah Rismayanti/Aak)