BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Agus Nurjaman S.Kep, salah satu tenaga medis berstatus honorer di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapat anugerah Kementerian Kesehatan RI dalam kategori Tenaga Kesehatan Teladan Tahun 2024.
Program Ngakhitan Door To Door (Ngador) yang telah dijalaninya lebih dari 10 tahun berbuah apresiasi tertinggi Kementerian Kesehatan RI. Anugerah ini diberikan pada tenaga kesehatan yang mengabdi teladan di tempat kerja saja, tetapi juga sumbangsih materi pribadi dalam menjalankan program pelayanan diluar tugas pokok sebagai perawat.
Lulusan Universitas Bakti Kencana dan Budi Luhur ini mendapat anugerah bersama 159 tenaga kesehatan di Indonesia. ‘Ngador’ yang sudah dijalaninya selama belasan tahun ini telah mengkhitan ribuan anak kurang mampu di KBB, tanpa bayaran sedikitpun.
Agus Nurjaman secara simbolis menerima penghargaan pada acara Penganugerahan Penghargaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Teladan serta Kader Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2024.
“Saya juga kaget kok bisa dapat anugerah ini, memang selain perawat di RSUD Cililin sejak tahun 2015 disela kerja saya aktif mengkhitan anak-anak kurang mampu di KBB,”katanya saat dihubungi, Selasa 13 Agustus 2024.
Program ‘Ngador’ yang digagasnya seorang diri dilatarbelakangi karena banyaknya anak-anak warga miskin KBB yang merasa kesulitan jika harus menyediakan uang untuk biaya Khitan. Disamping itu, sebagai tenaga kesehatan yang berasal dari KBB, Agus merasa terpanggil untuk sedikit menyelesaikan permasalahan dasar kesehatan masyarakat.
“Saya kan bukan pejabat yang bisa mengeluarkan kebijakan, tapi dengan kemampuan saya di bidang kesehatan tidak ada salahnya sedikit meringankan beban masyarakat,”ucapnya.
Sebagai pegawai honorer di RSUD Cililin dengan jam kerja yang sudah ditentukan, untuk mensiasatinya Agus Nurjaman mesti pintar membagi waktu agar anak yang khitan gratis bisa tertangani.
“Biasanya kan sebelum masuk jam kerja ada jeda waktu, nah saya manfaatkan pergi ke rumah anak yang akan di khitan, prosesnya kan tidak terlalu lama juga. Paling sekitar 10 menit,”tandasnya.
BACA JUGA: Kondisi Sampah di Bawah Jembatan BBS Dipantau Pandawara Group, Hengky Kurniawan: KBB Darurat Sampah!
‘Ngador’ baginya sebuah kepuasan batin dan tanggung jawab sebagai tenaga kesehatan yang dianugerahi kemampuan dan wawasan bidang kesehatan. Untuk pulang pergi mendatangi rumah anak khitan, Agus terbiasa menggunakan kendaraan roda dua dengan biasa bensin dari kantong pribadi.
“Nawaitu saja, ada kepuasan batin setelah keluarga anak yang di khitan merasa senang karena sudah menunaikan kewajiban kepada anaknya,”katanya.
(Tri/Usk)