Nelayan Bangka Belitung Sebut Korupsi Timah Tak Sebanding dengan Laut

Penulis: Saepul

korupsi timah
(iStockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kerugian negara dari perkara korupsi tata niaga komoditas timah di PT Timah Rp 300,003 triliun, dinilai kecil oleh salah satu warga Bangka Belitung.

“Kalau kerugian Rp 300 triliun, masih kurang. Kerusakan di laut, kerusakan terumbu karang, banyak hutan mangrove mati, terumbu karang tercemar,” kata nelayan asal Belitung, Yudi melansir RRI, Sabtu (01/06/2024).

Yudi merasakan dampak langsung akibat timah illegal yang sudah berlangsung selama sepuluh tahun. Ia dan nelayan lain tidak dapat melaut lantaran ikan dan kepiting makin sulit dijumpai.

BACA JUGA: Kejagung: Kerugian Korupsi PT Timah Tembus Rp300 Triliun!

“Dampak merugikan masyarakat  nelayan dan pesisir , hasil tangkapan sulit akibat timah ilegal mengakibatkan sedimentasi muara Sungai. Kalau surut tidak bisa keluar karena sedimentasi, belum lagi keruh karena kadar logam,” ujar Yudi.

Ia mengungkap, aktivitas penambangan di Bangka Belitung sangat berdampak negatif bagi lingkungan sekitar. Aktivitas penambangan tidak hanya di daratan, tetapi merambah ke sungai, pantai, dan laut.

“Rakyat bebas menambang timah. Tapi mereka beli timah dari tambang rakyat,” ucap Yudi.

Yudi berharap, dapat mencari solusi dari kerusakan yang telah ditimbulkan oleh pertambangan.  Salah satunya, kata Yudi, dengan lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat setempat. Ia juga berharap, koruptor yang telah memporak porandakan warga Bangka Belitung, dihukum dengan setimpal-timpalnya.

“Miskinkan koruptor, kembalikan aset ke rakyat Bangka Belitung. Saya saja kalau tidak mancing dibelakang rumah, tidak punya laut, tidak makan,” katanya.

“Ada sahabat saya jual sampan dan beralih menanam cabai. Belasan tahun menafkahi anak isteri dari hasil menangkap kepiting namun sekarang jual sampan karena bakau hancur dan tidak ada lagi kepiting,” pungkasnya.

 

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tempat sampah pintar
Mahasiswa ITS Hibahkan Tempat Sampah Pintar Berbasis Sensor ke Warga Medokan Semampir
Wali Kota Bandung Akui Adanya Tumpukan Sampah di TPS
Libur Sekolah, Farhan Waspadai Aktivitas Remaja di Kota Bandung
Gunung Ili Lewotolok Erupsi
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Perlu Waspada!
ESDM
ESDM Butuh Dana Rp50 Triliun untuk Terangi 10 Ribu Desa di Indonesia
Gunung Dukono Erupsi
Gunung Dukono Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 700 Meter
Berita Lainnya

1

PT. Tekindo Energi Patuh dan Taat UU Cipta Kerja

2

Tegas! Kemenhut Perketat Pengawasan Prosedur Keselamatan Pendakian Gunung

3

212 Produsen Beras Nakal Berhasil Dibongkar Kementan, Kerugian Capai Rp 99 Triliun

4

Jelang Piala Presiden 2025, PLN UP3 Majalaya Siapkan Keandalan Listrik Stadion Si Jalak Harupat

5

Harga BBM Pertamina, Shell Hingga Vivo Resmi Naik! Ini Daftarnya
Headline
2f1b6297-de61-4066-87c5-c232ab77feb0
Hari Bhayangkara ke-79, Pemkot Bandung dan Polrestabes Sinergi Jaga Bandung Tetap Aman
Piala Presiden 2025
Cek, Link Pembelian Tiket Piala Presiden 2025 dan Cara Belinya!
harga BBM Naik
Harga BBM Pertamina, Shell Hingga Vivo Resmi Naik! Ini Daftarnya
harga emas antam
Harga Emas Antam Naik Rp 16.000 Hari Ini!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.