BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jurnalis ternama sekaligus pendiri Narasi, Najwa Shihab, belum lama ini membagikan kisah paling memilukan dalam hidupnya.
Dalam sebuah perbincangan bersama Rossa dan Luna Maya, perempuan yang akrab disapa Nana ini mengungkap bahwa titik terberat dalam hidupnya adalah saat ia kehilangan sang buah hati, Namiyah.
“Waktu aku kehilangan bayi perempuanku. Itu tuh kayaknya mengubahku sih. Waktu Namiya meninggal itu, itu berat banget. Karena aku berusaha banget untuk dapat anak kedua,” kata Najwa Shihab.
Putri dari mantan Menteri Agama, Quraish Shihab, itu menanti selama satu dekade untuk kehadiran anak kedua.
Namun perjuangan panjang dan pengorbanan besar selama kehamilan, harus berakhir tragis. Meski harus menjalani bedrest selama tiga bulan di rumah sakit, Najwa tak pernah kehilangan harapan.
“Dan hamilku berat banget waktu itu. Tiga bulan tuh harus bedrest di rumah sakit. Sampe jadi kayak Ketua RT, Bu RT deh di RSPI sana. Nggak boleh tempat tidur,” lanjutnya.
Baca Juga:
Najwa Shihab Wawancara Eksklusif Jokowi Tembus 2 Juta Penonton, Seberapa Besar Kekayaannya?
Ternyata, Najwa Shihab Diserang TikToker Ali Hamza Bukan Pertama Kali
Kondisi Kehamilan yang Tidak Baik-Baik Saja
Kondisi kehamilan yang sulit tak membuat Najwa menyerah. Sebagai jurnalis yang terbiasa bergerak aktif, ia harus membiasakan diri untuk tetap di tempat tidur, bahkan untuk aktivitas paling mendasar sekalipun.
“Jadi aku jadi reporter yang liputan ke mana-mana, tiba-tiba tiga bulan, pipis, pupup (BAK) semuanya di tempat tidur, nggak boleh turun,” kenangnya dengan suara bergetar.
Najwa juga menceritakan bagaimana ia mempersiapkan segala sesuatu demi menyambut kelahiran bayinya. Ia membaca semua buku tentang kehamilan berisiko, termasuk kondisi bayi dengan gangguan jantung hingga kelahiran prematur.
“Kan dibilang kalaupun lahir ada kemungkinan ada gangguan jantung, atau kalau pun lahir, prematur, aku baca semua buku tentang itu,” ujarnya.
Tak hanya itu, Najwa bahkan mencari produk terbaik untuk mendukung kehidupan bayinya, termasuk air susu kualitas premium dari luar negeri.
“Aku beli buat air susu itu, yang paling mahal gua cari di Amazon. Pokoknya gua mau kalau bayiku lahir, ini harus hidup. Eh, bayinya meninggal,” tuturnya lagi dengan nada sedih.
Kondisi janin yang dikandung Najwa memang tidak stabil. Ia harus menjalani prosedur medis rutin akibat air ketuban yang terus merembes.
“Problem-ku waktu hamil adalah air ketubanku selalu ngerembes, keluar, jadi aku seminggu sekali ada prosedur dokter tuh harus nyuntik, masukin cairan ke dalam, jadi pakai jarum yang tipis, pelan-pelan jangan sampe kena janinnya,” jelasnya.
“Aku ingat banget tuh, ‘Bismillah, bismillah jangan sampe kena bayinya, jangan sampe kena bayinya’. Pasti habis dimasukin air, kalau aku gerak dikit, keluar. ‘Aduh sayang banget airnya keluar’, gitu,” imbuhnya.
Namiyah lahir prematur di usia kehamilan tujuh bulan, namun hanya bertahan selama tiga jam. Duka mendalam masih terasa bagi Najwa meskipun sudah berlalu selama 14 tahun.
Cerita mengharukan itu sukses membuat Rossa meneteskan air mata, dan netizen ikut memberikan simpati yang luar biasa.
(Hafidah Rismayanti/Aak)