BOGOR,TM.ID: Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyerahkan mobil laboratorium keliling kepada Pemprov Jabar untuk menunjang program ketahanan pangan.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin secara simbolis menerima mobil tersebut di IPB International Convention Center, Botani Square Building, Kota Bogor, Senin (20/11/2023).
Bey mengatakan, program mobil lab keliling dari Bapanas menjadi bukti krusialnya masalah keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Jawa Barat.
Menurutnya, bukan hanya ketersediaan pangan yang harus diperhatikan oleh pemerintah, tetapi juga keamanan dari pangan-pangan yang ada.
“Dengan adanya mobil ini kita tidak ada lagi alasan bahwa pangan yang dikonsumsi oleh kita semua harus aman. Harus 100 persen aman dari bahan-bahan yang tidak diperbolehkan,” ujar Bey, dalam keterangannya.
Bukan hanya Jawa Barat, Bapanas juga memberikan mobil laboratorium keliling itu kepada delapan provinsi lainnya untuk mewujudkan keamanan pangan segar untuk masyarakat.
Provinsi lain yang menerima mobil lab keliling adalah Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Yogyakarta yang mendapatkan dua unit.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, dari 30 provinsi yang ada, untuk sementara sembilan provinsi yang mendapat mobil lab keliling tersebut.
“Pertama ini sembilan (mobil) dulu, nanti kita akan expand lagi ke-38 provinsi lainnya,” kata Arief.
Disebutkan, mobil lab keliling dilengkapi alat-alat rapid test, mulai dari reagen, refrigerator, dispenser, dan yang lainnya.
Dengan fasilitas itu, user dapat mendeteksi kandungan berbahaya pada bahan-bahan makanan yang dijual di pasar-pasar, seperti boraks, pestisida, dan formalin.
“Ini kita harapkan dengan punya rapid test seperti ini, hanya perlu waktu 15 menit kita sudah bisa tahu pangan-pangan mana yang memang tidak boleh (dipasarkan). Jadi sudah ada ambang residunya (standar aman),” tutur Arief.
Arief meminta agar para kepala daerah dapat terus memonitor penggunaan mobil lab keliling ini, dengan cara membuat jadwal pemeriksaan ke pasar-pasar di daerah masing-masing secara mobile dan menyeluruh.
“Saya instruksikan agar mobil ini keliling pasar, jadi satu hari kalau perlu beberapa pasar (dikunjungi). Mobilitas ini nanti silakan dikontrol sama gubernur atau bupati wali kota di daerah masing-masing,” imbaunya.
BACA JUGA: Jelang Nataru, Permintaan Bahan Pangan Warga Kota Bandung Bisa Naik 15 Persen
Manajemen Keamanan Pangan
Pada kesempatan yang sama, Bapanas memberikan sertifikat penghargaan atas penilaian sistem manajemen pengawasan keamanan pangan segar pada Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) tingkat provinsi di seluruh Indonesia.
Hasilnya, Jabar mendapatkan predikat Sangat Baik bersama lima provinsi lainnya, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung dan Sumatera Barat.
Ada pula sembilan provinsi yang mendapatkan predikat baik, yaitu Bali, Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Barat, dan Sumatera Selatan.
(Aak)