BANDUNG,TM.ID: Kehidupan masyarakat Nusantara umumnya tak lepas dari folklor atau cerita rakyat yang lekat dengan mitos. Salah satu cerita mitos yang melegenda adalah kisah Kuda Sembrani sebagai tunggangan Sultan Agung, sosok pemimpin Mataram Islam di masa lampau.
Kuda Sembrani, makhluk mitologi yang merambah dari cerita legenda masyarakat Nusantara, menggambarkan daya tarik yang magis dan keberanian yang tinggi.
Konon, kuda ini memiliki sayap yang memungkinkannya terbang dengan anggun, menjadi simbol kebesaran dan keajaiban.
Dalam cerita pewayangan, Kuda Sembrani sebagai tunggangan yang luar biasa, bahkan menjadi kendaraan bagi Batara Wisnu, salah satu dewa dalam mitologi Hindu.
Sementara dalam hikayat rakyat Jawa, kuda ini menjadi alat transportasi bagi raja, ratu, dan senopati yang ingin mencapai tujuannya dengan cepat.
Keistimewaan Kuda Sembrani terletak pada kemampuan terbangnya yang mengagumkan. Sekali kepakan sayap, kuda ini dapat melaju sejauh ratusan kilometer, memberikan nuansa keajaiban dalam setiap jejaknya.
Kuda Sembrani dan Sultan Agung
Mengutip berbagai sumber, salah satu tokoh bersejarah yang dikaitkan dengan mitologi Kuda Sembrani adalah Sultan Agung. Sultan Agung adalah sosok pemimpin kerajaan Mataram Islam yang makmur.
Sultan Agung, yang terkenal sebagai sosok sakti, konon sering menunggangi Kuda Terbang itu untuk pergi ke Makkah. Kisahnya menjadi legenda, menggambarkan keberkahan melalui kuda ajaib ini.
Dalam sebuah pertapaan, Sultan Agung memperoleh petunjuk gaib untuk mengangkat Ki Bodho sebagai abdinya. Ki Bodho, yang kemudian menjadi abdi Sultan, memberikan saran pertama kepada sang raja memelihara Kuda Sembrani.
Meskipun kuda ini hanya ada di Makkah, Sultan Agung dengan kekuatannya berhasil membeli dan membawanya ke tanah Jawa.
Baca Juga:Hutan Pinus Mangunan vs Batu Kuda, Menarik Mana?
Uniknya, Kuda Terbang ini hanya mau makan rumput yang tumbuh di tanah Arab. Ki Bodho, dengan kekuatannya harus pergi ke Makkah setiap hari untuk mencari rumput khusus tersebut.
Keberanian dan kesetiaan Ki Bodho dalam merawat Kuda Sembrani menciptakan kisah yang menarik dan penuh keajaiban.
Sultan Agung, ingin memastikan bahwa Ki Bodho benar-benar pergi ke Makkah, menandai topi bambu yang sering di tinggalkan Ki Bodho saat merumput.
Kepercayaan kisah petualangan Ki Bodho tidak hanya menjadi bagian dari kalangan istana, tetapi juga meresap dalam keyakinan rakyat Jawa.
Bahkan, Masyarakat sering mengaggap sebagai petilasan Kuda terbang ini, menandai keberadaan makhluk mitologi yang membawa keberkahan dalam setiap jejaknya.
Legenda Kuda Terbang Sembrani terus hidup, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Nusantara yang kaya akan mitos dan keindahan cerita.
(Mahendra/Aak)