BANDUNG, TM.ID: Kasus kopi sianida yang membuat Wayan Mirna Salihin terbunuh, dengan terpidana Jessica Wongso menjadi perhatian publik lagi.
Hal itu itu terjadi usai film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso dirilis Netflix. Dalam film tersebut terungkap fakt-fakta baru yang menjadi perhatian.
Satu diantara fakta yang terjadi, yang tak banyak terungkap adalah momen saat Jessica memberikan secarik kertas ke salah seorang jurnalis dari stasiun televisi.
Jurnalis itu bernama Fristian Shamsapeel Griec Humalanggi atau yang dikenal Fristian Griec. Dia adalah jurnalis dan host Indonesia.
BACA JUGA: Kemunculan Ferdy Sambo di Film Dokumenter Kopi Sianida Jessica Wongso Jadi Kejutan
Fakta Jessica Wongso memberikan kertas tersebut diungkapkan oleh Fristian Griec sendiri.
Seperti pada umumnya, Fristian sempat takut untuk mengakui hal itu. Kendati begitu dia duduk berdekatan dengan seorang yang tengah disidang atas kasus pembunuhan.
“Tapi ada satu momen saya mendapatkan secarik kertas kecil, diserahkan oleh pengacaranya Jessica. Ternyata itu adalah tulisan tangan dari Jessica,” ungkap Fristian Griec.
Dia mengungkapkan sebuah kalimat yang ditulis oleh Jessica.
“Dia hanya menulis ‘i really like your wardrobe,” ungkapnya.
BACA JUGA: Tayangan Netflix Wawancara Jessica Wongso Dipotong Petugas Bikin Curiga: Pengadilan Gokil
Fristian Griec mengaku sempat ta percaya dengan yang sedang terjadi, bahkan dia terkejut kalau Jessica yang ketika itu sedang duduk di kursi pesakitan, adalah tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin, ternyata memperhatikan baju yang dia pakai.
“Saya menulis kembali, kita seumuran, kita sama sama Libra, kita berbeda tiga hari dan bershio naga. Dan saya kembalikan kertas itu ke Jessica,” begitu kata Fristian Griec.
Setelah itu akhirnya dirinya memiliki kesempatan untuk berbincang langsung dengan Jesssica Wongso pada jeda sidang. Dalam momen itu Fristian menyampaikan kalau Jessica sangat terbuka kepadanya.
“Tapi kemudian saya perhatikan. Saya melihat dia sangat manja, kadang makan harus disuapi oleh ibunya. Di saat psikolog menggambarkan dia sebagai sosok yang terstruktur, bisa menyusun rencana sedemikian rapi, itu suatu hal yang sangat kontradiktif. Yang digambarkan bukan Jessica,” beber Fristian Griec.