BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Petenis belia asal Rusia, Mirra Andreeva, mencatatkan pekan bersejarah dalam kariernya dengan meraih gelar kedua sekaligus gelar terbesar di Dubai Tennis Championships 2025.
Unggulan ke-12 ini sukses mengalahkan petenis Denmark, Clara Tauson, dengan skor 7-6, 6-1 dalam laga final yang berlangsung selama 1 jam 46 menit.
Pertandingan ini menjadi momen bersejarah bagi kedua petenis, karena ini adalah penampilan pertama mereka di final turnamen WTA level 1000.
Andreeva, yang saat ini menduduki peringkat 14 dunia, tampil lebih dominan dan berhasil mengalahkan Tauson (peringkat 38 dunia) dalam laga yang menegangkan.
Pada usia 17 tahun 299 hari, Andreeva mencatatkan namanya sebagai finalis dan juara termuda di turnamen WTA level 1000 sejak kategori ini diperkenalkan pada 2009.
“Saya selalu memimpikan momen seperti ini, berdiri di sini dengan gelar turnamen WTA level 1000 di sisi saya. Akhirnya, ini terjadi,” ujar Andreeva kepada media setempat, dikutip Minggu (23/2/2025).
Meski merayakan kemenangan besar, Andreeva mengaku sedikit kecewa karena belum bisa menikmati champagne sebagai bagian dari perayaan.
“Sayangnya, saya masih 17 tahun,” candanya.
Kemenangan ini tidak hanya membawa Andreeva gelar prestisius, tetapi juga memastikan debutnya di peringkat 10 besar WTA.
BACA JUGA:
Iga Swiatek Kandaskan Petenis Inggris, Polandia Melaju ke Semifinal United Cup
Mirra Andreeva Ukir Sejarah di Dubai Tennis Championships, Melangkah ke Final WTA 1000
Diprediksi, ia akan naik dari peringkat 14 ke peringkat 9 dunia, menjadikannya petenis berusia 17 tahun pertama yang masuk 10 besar sejak Nicole Vaidisova pada 2007.
“Semakin tinggi peringkat Anda, semakin sulit untuk naik karena perbedaan poin sangat kecil,” jelas Andreeva.
“Target saya adalah masuk peringkat 5 besar di akhir musim. Saya penasaran apakah bisa mencapainya,” ucapnya.
Andreeva menutup pekan yang luar biasa dengan mengalahkan beberapa petenis top dunia. Di perempatfinal, ia menghentikan laju petenis unggulan kedua, Iga Swiatek, sebelum melibas juara Wimbledon 2022, Elena Rybakina, di semifinal.
Di sisi lain, Tauson juga mencatatkan pekan impresif dengan mengalahkan petenis unggulan pertama, Aryna Sabalenka, di babak 16 besar.
Tauson bahkan menjadi satu-satunya petenis yang berhasil mengalahkan juara Australian Open 2025, Madison Keys, di Auckland awal tahun ini. Namun, ia harus mengakui keunggulan Andreeva di final Dubai.
Sejak 2020, semua petenis belia yang lolos ke final turnamen WTA level 1000 berhasil memenangkan gelar. Selain Andreeva, dua petenis lain yang mencatatkan pencapaian serupa adalah Iga Swiatek di Roma 2021 dan Cori Gauff di Cincinnati 2023.
Dengan gelar ini, Andreeva semakin membuktikan diri sebagai salah satu bintang masa depan tenis putri dunia. Pencapaiannya di Dubai menjadi bukti bahwa usia bukan penghalang untuk meraih kesuksesan di tingkat tertinggi.
(Budis)