PANGKALPINANG,TM.ID : Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengembangkan komoditas minyak atsiri menjadi produk unggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) agar bisa memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat dan pemerintah daerah.
“Minyak atsiri ini akan dilengkapi dilengkapi e-commerce agar masuk ke pasar digital,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan di Pangkalpinang, Babel, Jumat (28/1/2023).
Ia mengatakan program pengembangan atsiri akan membentuk ekosistem baru dalam pendekatan ekonomi sirkular yang dijalankan MIND ID Grup sebagaimana diatur dalam Permen BUMN Nomor 5 Tahun 2021 yakni lingkungan hidup, peningkatan kualitas SDM dan mitra binaan naik kelas.
“Dalam konsep ekonomi sirkular industri pertambangan semua aset tambang, hasil tambang dan pascatambang harus bisa termonetasi, terkapitalisi dan terutilisasi dengan baik sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” katanya.
Program pengembangan minyak atsiri ini juga sejalan dengan suistan pathway MIND ID yang tidak hanya korporasi yang sustainable, tapi juga masyarakatnya.
BACA JUGA: MIND ID Borong Penghargaan Proper dari Pemerintah, Lalu Apa Timbal Baliknya Buat Negara?
Intinya, lanjut Dany, mendukung produktivitas masyarakat agar bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kita support untuk membuat dashboard bagi mitra binaan MIND ID grup secara terkonsolidasi yang berisikan produk unggulan lokal, supaya dari kearifan lokal, menjadi kearifan nasional lalu menjadi kearifan global,” katanya.
Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengapresiasi langkah konkrit MIND ID Grup yang telah mendukung transformasi ekonomi di Bangka Belitung dengan mengembangkan potensi pohon sapu-sapu untuk menjadi minyak atsiri.
“Saya sangat berterima kasih atas inisiasi MIND ID program kolaborasi sehingga nanti kami akan membentuk unit pengelola. Bantuan yang diserahkan MIND ID ini tidak murah dan akan dimanfaatkan dengan baik agar transformasi kegiatan ekonomi masyarakat di Babel akan terlaksana dengan didorong oleh industri pertambangan,” katanya.
(Budis)