BANDUNG,TM.ID: Ribuan jamaah menghadiri milad 1 tahun Masjid Raya Al Jabbar, di jl Cimincrang, Kota Bandung, Sabtu (30/12/2023).
Masjid Al Jabbar telah menjadi ikon baru dan kebanggaan masyarakat Jawa Barat.
Masjid yang dibangun oleh dua Gubernur Jawa Barat tersebut, yakni Ahmad Heryawan dan ridwan Kamil, diresmikan pada 30 Desember 2022.
Memperingati milad setahun, berbagai rangkaian kegjatan dilaksanakan di area Masjid Raya Al Jabbar.
Milad itu mengusung tema Sambara atau Satu Tahun Membersamai Masjid Raya Al Jabbar. Kegiatan dimulai dari subuh hingga malam hari.
Diawali dengan salat subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan tausyiah akbar oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi dan Ustadz Yayat Ruhiyat, yang dihadiri ribuan jamaah.
Selain di dalam masjid, di luar pun diramaikan dengan pameran dan bazar, yang berlangsung hingga malam hari.
BACA JUGA: Kolam Masjid Al Jabbar Telan Korban, Ini Reaksi Pemprov Jabar
Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Jabar, Dodo Suhendar mengatakan bahwa Masjid Raya Al Jabbar kini menjadi ikon penting bagi masyarakat Jabar.
Bukan hanya masyarakat Jabar, tetapi juga Indonesia, bahkan masyarakat Asia Tenggara yang sudah mulai mencintai Masjid Raya Al Jabbar.
“Datang ke Masjid Raya Al Jabbar menjadi pengalaman ibadah yang indah, menikmati lanskap dan wisata religi dalam satu tempat,” ujarnya.
Masjid Raya Al Jabbar yang kini menjadi ikon kokohnya religiusitas masyarakat di Jawa Barat.
Masjid ini mampu menampung hingga 33 ribu hingga 40 ribu orang, di mana 10 ribu di antaranya dapat ditampung di dalam masjid.
Kronologi Pembangunan Masjid Al Jabbar
Masjid Al Jabbar didesain oleh mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang diinisiasi bersama dengan mantan Gubernur Jabar sebelumnya, Ahmad Heryawan.
Masjid ini dibangun selama lima tahun, dengan luas bangunan 99 x 99 meter, sesuai dengan jumlah asmaul husna.
Luas lahan keseluruhan mencapai 21 hektar, yang menunjukkan masjid dibangun pada abad ke -21.
Memiliki empat menara dengan ketinggian 99 meter, Al Jabbar sendiri merupakan salah satu asmaul husna yang memiliki arti Maha Besar atau Maha Perkasa.
“Siapa saja yang pernah datang ke Masjid Raya Al Jabbar akan memiliki kenangan indah. Mari makmurkan dengan syiar Islam yang semakin kokoh seperti Al Jabbar, ” tuturnya.
4 Juta Pengunjung
Wakil Sekretaris DKM Masjid Raya Al Jabbar Dewi Sartika menambahkan Masjid Raya Raya Al Jabbar tidak pernah sepi dari kunjungan jamaah.
Bukan hanya warga Jabar saja, namun dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan jamaah dari Asia Tenggara juga sudah mulai menjadikan Masjid Raya Al Jabbar sebagai destinasi wisata religi jika datang ke Bandung.
Menurutnya kunjungan paling sedikit dalam sehari mencapai 5 ribu jamaah dan terbanyak pernah mencapai 43 ribu dalam sehari.
“Setahun yang datang lebih dari 4 juta jamaah, terdata melalui CCTV. Tapi saya kira lebih dari itu,” ujarnya dalam talkshow Sambara.
Menurutnya sebagian besar fasilitas di Masjid Raya Al Jabbar dibangun serba digital. Pengunjung akan tercatat secara otomatis melalui CCTV di dua jembatan panjang bagian selatan dan utara masjid.
“Ada CCTV yang dapat meng-capture lensa mata pengunjung sehingga bisa langsung menghitung. Kalau dirata-rata 12 ribuan jamaah datang setiap harinya,” ujar Dewi.
Ramainya kunjungan menurutnya karena sejumlah fasilitas Masjid Raya Al Jabbar sudah mulai beroperasi meski belum secara penuh.
Seperti taman tematik Nabi Musa dengan perahu raksasanya, taman Nabi Daud dengan ikan pausnya atau Taman Nabi Adam.
Lalu ada jogging track dan tentunya museum yang menceritakan sejarah perkembangan Islam.
“Terus memakmurkan masjid, dengan memelihara, menjaga Masjid Raya Al Jabbar. Sebab bukan hanya untuk kita saat ini namun untuk anak dan cucuku kita juga,” tuturnya.
(Aak)