JAKARTA,TM.ID: Desakan muncul dari Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi yang meminta supaya pasokan bahan bakar bisa masuk ke Gaza sebagai operasional Rumah Sakit Indonesia, yang digerakkan oleh relawan MER-C.
Generator utama RS Indonesia yang ada di jalur Gaza, diperkirakan cuma bisa bertahan nyala kurang dari 48 jam, kalau jika tidak ada suplai bahan bakar.
“Dari komunikasi kita dengan relawan MER-C yang ada di lapangan, diperoleh informasi bahwa waktu yang tersisa adalah kurang lebih 48 jam sejak tadi pagi (Rabu), sebelum generator utama (rumah sakit) mengalami shut down (mati),” ucap Menlu Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/11/2023) kemarin.
Maka dari itu, pihak Indonesia berupaya memasukan bahan bakar, air bersih, dan bahan pokok yang sangat diperlukan penduduk Gaza, di tenga-tengah situasi pertempuran yang terus berlangsung.
BACA JUGA: Rumah Sakit di Gaza Hancur, 500 Orang Tewas dalam Serangan Udara Israel
“Dengan situasi sekarang ini kita intensifkan komunikasi, agar bahan bakar dapat segera masuk ke Gaza dengan alasan kemanusiaan. Sekali lagi dengan alasan kemanusiaan,” tegas Retno.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina merilis peringatan kalau generator utama di dua rumah sakit yang ada di Gaza yakni RS Al Syifa Medical Complex dan RS Indonesia, bakalan mati kalau tidak ada tambahan pasokan bahan bakar.
Maka pasokan bahan bakar jadi sangat penting supaya kedua rumah sakit itu bisa terus beroperasi, demi merawat para korban konflik Israel-Palestina.
“Desakan ini disampaikan agar bahan bakar bisa masuk untuk tujuan kemanusiaan, salah satunya untuk rumah sakit. Karena dalam hitungan jam, Gaza akan kehabisan bahan bakar dan rumah sakit tidak bisa berfungsi,” ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal.
Sementara itu, relawan organisasi kemanusiaan MER-C di hari Selasa (31/10) kemarin, memberikan kabar kalau militer Israel masih terus menyerang Jalur Gaza. Serangan dilakukan dari laut, darat, termasuk udara di wilayah yang menjadi tempat tinggal mereka sekarang.
Seorang relawan MER-C, Fikri Rofiul Haq mengungkapkan kalau militer Israel pun menargetkan bangunan-bangunan tempat tinggal, yang berada tidak jauh dari rumah sakit.
BACA JUGA: Apa Arti Emoji Semangka Simbol Palestina yang Sedang Viral di Sosmed?
Karena dari laporan warga setempat ada sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur rata dengan tanah. Bahkan jaraknya ratusan meter saja dari rumah sakit. Hal itu menyebabkan puluhan warga mengungsi ke rumah sakit tersebut.
Hingga kini telah tercatat dua ribu warga Gaza yang mengungsi di RS Indonesia. Menurut Fikri, korban jiwa akibat serangan acak militer Israel sudah mencapai delapan ribu orang, dengan 3.100 diantaranya anak-anak dan 1.800 adalah perempuan.
Sedangkan korban luka mencapai 19 ribu orang. Korban didominasi anak-anak dan perempuan.
“RS Indonesia saat ini memberikan layanan rawat inap bagi sekitar 200 dari 3.000 korban yang mengalami luka,” terangnya.