Menilik Wisata Hutan De Djawatan yang Terkesan Angker

Hutan De Djawatan
Hutan De Djawatan. (dok. gmaps)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Djawatan, nama sebuah lokasi hutan wisata ini sengaja dibuat dengan ejaan lama, agar terkesan kuno dan dapat membawa pengunjung untuk bernostalgia di era lampau. Namun sejarah Hutan De Djawatan memang sudah cukup tua, dari jaman Belanda.

Demikian juga dengan keberadaan pohon trembesi raksasa yang berumur ratusan tahun, rata-rata memiliki usia antara 100 hingga 150 tahun.

Sedangkan kesan angker dari hutan trembesi ini karena lantaran hampir seluruh bagian pokok kayu trembesi ini tertutup oleh benalu atau pakis yang menumpang hidup di bagian-bagian pohon trembesi.

Dari kejauhan nampak pohon ini layaknya raksasa yang berbulu, menyeramkan. Pohon-pohon trembesi ini juga sebagai sarang bagi kelelawar, bau dari guano atau kotoran kelelwar ini semakin mendukung suasana lebih seram, khususnya saat menjelang gelap atau sore hari.

Rute, Tiket Masuk dan Jam Buka

Hutan De Djawatan Benculuk, meski lokasinya bukan berada di pusat kota Banyuwangi untuk mencapainya sangatlah mudah, karena lokasinya berada di dekat jalan raya Benculuk.

Buat kamu yang sedang melintas dengan kendaraan pribadi di Banyuwangi Selatan, sempatkan mampir ke De Djawatan. Dari pertigaan kantor Samsat Benculuk, dari sini hanya berjarak 100 meter sebelah selatan.

Pengelola Hutan De Djawatan Benculuk membuka lokasi hutan wisata ini setiap hari dari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Tiket masuk sangatlah bersahaja, kamu hanya perlu keluarkan Rp. 2000 saja perorang untuk memasuki kawasan hutan wisata ini.

Sementara beban parkir kendaraan untuk mobil di kenakan Rp. 5000 dan motor Rp. 1000, semuanya serba terjangkau kantong kita.

Kendaraan Umum dari Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, kamu bisa pergi ke Banyuwangi dengan naik kereta api berangkat dari Stasiun Gubeng – Stasiun Banyuwangi Baru.

Lanjutkan perjalanan menuju Terminal Karangente dengan angkutan umum. Naiklah bus yang mengarah ke Jember atau Surabaya. Bus itu akan melewati pertigaan lampu merah Benculuk. Turunlah di situ lalu berjalanlah sejauh 1 km menuju Hutan de Djawatan

Berwisata di Hutan De Djawatan Bareng Keluarga

Tidak hanya untuk berselfie ria untuk keperluan konten di sosial media, hutan wisata De Djawatan juga menyediakan banyak atraksi lainnya yang menarik perhatianmu selain berfoto-foto.

Kalian bisa keliling area dengan menaiki kuda sewaan atau dengan andong / dokar jika pengen rame-rame atau berduaan dengan pasangan.

Tarif kuda tunggangan untuk dewasa sebesar Rp. 20.000 dan anak-anak Rp 10.000 sedangkan untuk keliling dengan dokar di kenai sebesar Rp. 10.000 untuk dewasa dan Rp. 5000 anak-anak.

BACA JUGA: 5 Hektar Hutan Tangkuban Parahu Terbakar, Pemda Minta Bantuan Helikopter

Arena bermain offroad untuk anak-anakpun tersedia di kawasan De Djawatan. Ada dua pilihan menggunakan motor trail mini atau roda empat dengan ATV silahkan pilih dengan keseruannya masing-masing

Itulah sejumlah informasi mengenai Hutan De Djawatan, tertarik untuk berkunjung?

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
LG Energy Solution
Batal Investasi Rp11 Triliun, LG Energy Solution Tinggalkan Indonesia, Ini Kata Pakar
Buronan triliuner
Viral! Triliuner Buka Sayembara Rp10 Juta Demi Tangkap Pria Berinisial IDP
Bunda Iffet Meninggal
Fakta Mengejutkan di Balik Kepergian Bunda Iffet, Ibu Tercinta yang Membesarkan Slank!
Ferrari 458 Spider terbakar
Susah Payah Beli Ferrari 458 Spider, Cuma Hitungan Jam Sudah Terbakar!
preman pabrik BYD subang
Masihkah Preman Ormas Gentayangan di Proyek BYD Subang? Ini Jawaban Wakil Menteri
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Liverpool Juarai Liga Inggris Musim 2024-2025

4

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya

5

Sampah Menumpuk di Pasar Gedebage, Pemkot Bandung Ambil Alih Pengelola dan Tindak Tegas Pelanggaran
Headline
PEVS 2025
Harga Tiket dan Daftar Merek Mobil-Motor Ajang PEVS 2025, Mulai Besok!
Rieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpgRieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpg
Rieke Diah Pitaloka Bela Mbah Tupon, Lansia 68 Tahun Korban Sindikat Mafia Tanah
situs dampuawang indramayu
Situs Dampuawang Indramayu akan Diteliti Mendalam, Kemendikbud: Potensinya Sangat Besar!
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.