Menilik Kisah Wisudawan Tunanetra Pertama Unair, Anak Tukang Tambal Ban

Editor: Vini

wisudawan tunanetra
(Dok. Unair)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Alfian Andhika Yudhistira, wisudawan tunanetra pertama di Universitas Airlangga yang berhasil menyelesaikan studi S2 di bidang Kebijakan Publik.

Di acara wisuda, Alfian mendapat kesempatan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanannya selama menempuh pendidikan. Ia merasa beruntung memiliki teman-teman yang selalu siap membantu.

“Meskipun saya mahasiswa tunanetra pertama, saya mendapatkan perlakuan yang sangat baik di UNAIR. Teman-teman sekelas saya selalu siap membantu, sehingga saya jarang membutuhkan pendamping dari luar kelas,” kat Alfian, melansir laman Unair.

Perjuangan dan Tekad Kuat Menuntut Ilmu

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Alfian tetap bertekad menyelesaikan pendidikannya. Setelah melalui perjalanan panjang, ia sukses meraih gelar magister dan menjadi anggota pertama di keluarganya yang menempuh pendidikan S2.

“Saya satu-satunya tunanetra di keluarga. Saya anak keempat, tetapi yang pertama meraih gelar S2. Ibu saya seorang ibu rumah tangga dan ayah saya bekerja sebagai tukang tambal ban. Namun, saya bangga menjadi bagian dari keluarga saya,” kata Alfian dengan penuh kebanggaan.

Dedikasi untuk Mewujudkan Indonesia Inklusif

Sebelum menempuh studi magister, Alfian merupakan mahasiswa S1 Program Studi Antropologi FISIP UNAIR. Dengan latar belakang keilmuan tersebut, ia bercita-cita memberikan kontribusi bagi Indonesia, khususnya dalam membangun kebijakan yang lebih inklusif.

“Saya bersyukur telah mendapatkan kesempatan belajar di S1 Antropologi dan S2 Kebijakan Publik. Saya berharap ilmu yang saya peroleh dapat saya manfaatkan untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif bagi masyarakat,” ungkapnya.

BACA JUGA:

Universitas Brawijaya Terima 19 Mahasiswa Difabel

Bangga! Alumnus Unair Berhasil Masuk Daftar Fortune Indonesia 40 Under 40

Alfian kini aktif menyebarkan isu-isu disabilitas melalui media sosial. Ia ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelompok berkebutuhan khusus.

“Saya berusaha menyampaikan isu disabilitas dengan cara yang menyenangkan. Disabilitas bukan hambatan untuk bahagia,” tuturnya.

Menutup pidatonya, Alfian mengajak seluruh wisudawan untuk turut berkontribusi bagi negara dengan cara masing-masing.

“Kita bisa berkontribusi dengan cara yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama. Semoga kita semua menjadi insan yang ‘excellent with morality’ dan mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa,” pungkasnya.

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nadin Amizah
Nadin Amizah Blak-blakan Kecewa Dilecehkan Fans
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Jirayut Thailand
Jirayut Blak-Blakan Ungkap Tetap Pilih Jadi Warga Thailand
Pohon Banda Aceh
Pohon Hasan Ulee Lheue di Banda Aceh yang Viral Kini Ditebang Oknum Tak Bertanggung Jawab
nelayan pangandaran lobster tenggelam
Nelayan Pemburu Lobster di Pangandaran Masih Hilang, Tim SAR Perpanjang Operasi
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

2

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru

3

Syarat dan Link Pendaftaran Pendamping Piala Presiden 2025

4

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

5

Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional
Headline
Banjir Puncak Bogor - Instagram Info Puncak Bogor 1
Banjir Terjang Kawasan Puncak Bogor, Status Siaga 3 di Bendung Katulampa!
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 - Instagram Kemenbud
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 Bahas Warisan Prasejarah Kelas Dunia
kakek indramayu gugat cucu
Tega! Kakek di Indramayu Gugat Cucunya yang Masih Berumur 12 Tahun, Perkara Sengketa Tanah
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.