BANDUNG,TM.ID: Pameran seni rupa bertajuk “Downtown Obscura” resmi dibuka di Bosscha Space, Jln Ir H Juanda no 92, Bandung pada Jumat 30 Desember 2022 hingga 30 Januari 2023 di Bandung.
NOAH Project sebagai penyelenggara acara ini merangkul sejumlah seniman lokal untuk memamerkan karyanya.
Downtown Obscura digelar dengan tujuan menjadi wadah kolektif bagi seniman lokal dalam menampilkan karyanya, serta membantu membimbing para seniman agar lebih bertanggung jawab pada keseniannya.
“Hari ini mulai dari Bandung, tanggal 30 Desember, habis itu tanggal 18 Januari akan ada di Jakarta, nanti Februari akan ada di Jogja, nextnya Bali, terus sampai ke Semarang, biar kita bisa membangkitkan lagi kesenian-kesenian Indonesia,” kata Anto Nugroho, Direktur NOAH Project.
Anto juga menyebut, NOAH Project sebagai inisiator acara juga bermitra untuk memunculkan kreator-kreator baru.
“Noah Project juga mempunyai program bukan hanya membantu para artist, tapi juga bermitra dan memunculkan kreator-kreator muda,” kata dia, melansir Kuyou.
Salah satu seniman yang menampilkan karyanya adalah Tamara M. Alamsyah, saat ini sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswi jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Mooi Indie #1 Karya Tamara M. Alamsyah
Tamara menampilkan Mooi Indie #1, karya lukisan ini lebih jauh menyinggung arogansi dan perbedaan kelas dalam masyarakat yang semakin tidak berbatas di kehidupan kita. Pemandangan pasar oleh Tamara sebagai simbolisme objek eksotis oleh sebagian besar kaum menengah ke atas di Indonesia; ia “alami”, iregular, dan mundane.
BACA JUGA: Ikon Punk Vivienne Westwood Tutup Usia
In Between #1 dan #2 Karya Andina Calista Utami
Selain itu, adapula karya dari seniman muda Andina Calista Utami yang berjudul In Between #1 dan In Between #2.
Andina sebagai mahasiswi Seni Rupa ITB sendiri telah aktif mengikuti berbagai pameran seni lukis.
Melalui kedua karyanya ini, Andina ingin mendobrak pandangan-pandangan di dunia perkotaan tentang perempuan. Mengambil inspirasi dari cerita Bhatari Durga , karya ini mengangkat kesetimpangan kuasa antar gender dan beratnya ekspektasi yang ditumpukkan pada perempuan.
Untitled Karya Auditama Nugraha
Auditama Nugraha adalah seorang ilustrator sekaligus pelukis asal Medan yang kini berkarier di Bandung. Melalui karya yang berjudul Untitled ini, Auditama Nugraha mengisahkan keterpengaruhan yang dialami oleh manusia. Termasuk apa yang ia rasakan saat berpindah dari Medan ke Bandung.
Intersection Karya Anjangbiani Igi
Anjangbiani Igi adalah seniman muda asal Bandung yang telah aktif mengikuti pameran seni rupa sejak tahun 2015. Ia menampilkan karya bertajuk Intersection di pameran Downtown Obsucura.
Karya dari Anjangbiani Igi ini sangat relate dengan kesehariannya di Kota Bandung. Ia merasa, lukisan ini merupakan hal yang sering ia temukan di sepanjang jalanan kota kembang.
Nothern Border #1 Karya Muhammad Fajar Astritanto
Meski berasal dari Surakarta, Fajar memulai kariernya sebagai seorang seniman di Bandung setelah menyelesaikan pendidikan jurusan Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung. Nothern Border #1 milik Fajar menggambarkan hal-hal yang ada di daerah pinggiran atau perbatasan di Kota Bandung.
Faqad Fi Qaryatih Karya Sillyndris
Sillyndris adalah seorang perupa asal Bandung, Jawa Barat. Ia kerap menjadikan permasalahan yang terjadi di pinggiran kota menjadi sebuah karya seni. Melalui karyanya yang berjudul Faqad Fi Qaryatih ini, Sillyndris ingin mengisahkan pengusiran bangsa melayu di tanah Singapura di tahun 1960 sampai 1965.
Itulah sebagian karya yang ditampilkan dalam pameran Downtown Obscura hingga 30 Januari 2023 mendatang. Masih banyak karya seniman muda lainnya di Dowtown Obscura. Anda bisa langsung datang ke Bosscha Space untuk menikmati lebih banyak karya-karya indah di sana.
(Agung)