Mengulik Sejarah Desa Trunyan, Kintamani, Bali

desa trunyan
(Web)

Bagikan

BANDUNG.TM.ID Selain keindahan Gunung Batur yang terkenal, Bali memiliki wisat ayang tidak kalah menarik dan pastinya membuat kamu terpukau. Di Daerah Kintamani terdapat desa yang sangat tersohor yaitu Desa Trunyan. Merupakan desa yang ada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang memiliki tradisi pemakaman unik.

Perlu kamu ketahu bahwa orang yang meninggal disini tidak diremasi atau tidak dikubur. Mereka menaruh mayat tersebut di bawah pohon tua yang bernama Taru Menyan. Nantinya pohon tersebut bisa menghilangkan bau jenazah. Kira-kira bagaimana ya asal-usul dari desa ini? Berikut penjelasannya!

Asal-Usul Desa Trunyan

desa trunyan
(Web)

Berawal dari seoarng Raja Surakarta, dahulunya dia memiliki empat orang anak yang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan. Suatu hari anaknya tersbeut mengendus bau harum yang tidak tahu darimana asalnya. Lalu, si bungsu mengatakan bahwa bau harumnya tersebut berasal dari arah timur.

Kemudian, mereka meminta izin untuk mencari tahu asal bau tersebut. Sang raja pun mengizinkannya dan mereka berangakt ke arah timur. Setelah berhari-hari mereka akhirnya tiba di Bali. Baunya semakin semerbak dan semakin membuat penasaran.

Lalu, si bungsu memohin izin pada pada tiga kakaknya untuk menetap di tempat itu. Mereka merasa nyaman. Kemudian, kakanya memberi izin agar si bungsu itu menetap disana dan akhirnya mendapat gelar Ratu Ayu Mas Maketeg.

Ketiga laki-laki tersebut melanjutkan perjalanannya, saat dalam perjalanan mereka terjadi pertikaian antara anak pertama dan ketiga. Anak pertama tersebut menendang anak ketiga karena kesal melihat tingkah laku anak ketiga. Dia girang karena mendengar suara burung yang begitu merdu.

Akhirnya anak ketiga terjatuh dengan pose duduk bersila. Lalu perjalanan berlanjut dan menyisakan anak pertama dan kedua. Saat sedang berjalan mereka beradu mulut kembali akibat anak kedua ingin menyapa dua gadis yang sedang berjalan. Dia menendang anak kedua sampai jatuh telungkup.

Lalu, anak pertama melanjutkan perjalanan dan sampai ke pohon Taru Menyan. Lalu ada perempuan cantik, sehingga dia memiliki hasrat untuk memiliki perempuan tersebut. Kemudian, keduanya menikah dan anak pertama diberi gelar Ratu Sakti Pancering Jagat.

Saat itu Ratu Sakti Pncering Jagat ingin menyelamatkan desanya dari ular. Maka dari itu, saat ada yang meninggal. jenazahnya tidak boleh menguburnya melainkan hanya menaruhnya di Pohon Taru Menyan. Alasannya karena pohon itu bisa menghilangkan bau jenazah dan bisa mengeluarkan harum.

Tradisi Pemakaman Desa Trunyan

desa trunyan
(Web)

Hal menarik yang ada di desa ini adalah tradisi pemakamannya. Jumlah jenazah yang ditaruh di bawah Taru Menyan tersebut tidak boleh lebih dari sebelas orang. Ada syarat yang perlu kamu tahu diantaranya:

  • Telah Menikah
  • Anggota tubuhnya masih lengkap
  • Meninggalnya secara wajar

Jenazah yang meninggalnya dengan ketentuan tersebut maka pemakamannya harus dengan Mepasah. Wilayah pemakamannya disebut dengan Sema Wayah. Jika tidak sesuai maka mereka akan dikubur.

Aturan Desa Trunyan

desa trunyan
(Web)

Apabila kamu ingin berkunjung ke tempat ini maka ada beberapa hal yang perlu kamu tahu. Misalnya, menghormati untuk tidak berbicara kotor dan juga tidak mengambil barang yang berada di Taru Menyan. Tetap perhatikan aturan yang ada ya teman-teman!

BACA JUGA: Mengenal Kampung Wisata Suku Baduy

(kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
imam bukhari
Biografi Imam Bukhari, Belajar Hadist Sejak Usia 10 Tahun
Wisma Nusantara
5 Rekomendasi Hotel Terbaik di Dekat Gedung Wisma Nusantara Jakarta
Puncak
Rekomendasi Penginapan Murah di Puncak untuk Liburan Romantis Berdua
KPU Kulon Progo
KPU Kulon Progo Telah Siapkan 753 TPS untuk Pilkada 2024
LeBron James Lakers
Lakers di NBA Torehkan Sejarah Baru, LeBron James Tandem dengan Sang Anak
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
data polri kena hack
Data Polri Kena Hack, Beredar di Dark Web!
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Asia Junior Championship 2024
Korban Tanah Longsor Blitar
Pencarian 6 Jam, 2 Korban Tanah Longsor Blitar Ditemukan Tewas
Spanyol Semifinal EURO 2024
Hancurkan Georgia 4-1, Spanyol Bertemu Jerman di Perempat Final EURO 2024