BANDUNG,TM.ID: Rokok kretek dalam berbagai varian dan sejarahnya, merangkum kompleksitas budaya rokok di Indonesia. Meskipun saat ini kita mengenal dua jenis utama, yaitu sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM), pada masa lalu, ragam rokok kretek begitu beragam dan kaya akan cerita.
Melansir dari berbagai sumber, berikut merupakan rokok kretek khas nusantara yang begitu terkenal. Simak dalam artikel ini untuk mengetahuinya!
1. Kawung
Mengawali jejaknya pada tahun 1905 di Bandung, rokok kawung menggambarkan kekayaan produksi rokok di Jawa Barat. Terbuat dari daun pohon kawung atau pohon aren, rokok ini menciptakan identitas budaya dengan pohon kawung yang menjadi ciri khas. Sayangnya, kini rokok kawung hampir punah, hanya muncul pada acara-acara tertentu di masyarakat.
2. Siong
Rokok siong, diproduksi oleh Tan Eng Siang sejak tahun 1914, adalah salah satu ragam rokok dari Banyumas. Tembakau dari Magelang dan Kendal Jawa Tengah dicampur cengkeh lokal, dan klembak dari Tiongkok menjadi bahan dasarnya. Dengan merek “Eng Siong,” rokok ini dulu sangat terkenal dan digemari di Jawa bagian selatan.
BACA JUGA: Mengenal Rokok Kretek Dalam Serial Netflix Gadis Kretek
3. Klobot
Rokok klobot terbuat dari tembakau dan cengkeh, dibungkus daun jagung kering. Kelebihannya adalah tahan air, menjadi pilihan utama para nelayan pesisir yang bersentuhan dengan air setiap hari. Meskipun mudah mati, klobot tetap awet dan tidak rusak ketika terkena air.
4. Jejak Awal Rokok Kretek
Awal mula kemunculan kretek berasal dari Kota Kudus pada akhir abad ke-19 oleh H. Jamhari. Pada tahun 1925, rokok kretek mulai berkembang di seluruh kabupaten di Indonesia. Bernama “kretek” karena menggunakan campuran tembakau dan cengkeh.
5. Makna Kata “Kretek”
Persepsi masyarakat terhadap istilah “kretek” saat ini umumnya terbatas pada dua kategori sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin. Namun, pembedaan sebenarnya terletak pada penggunaan cengkeh dalam olahan tembakau. Meskipun umumnya terbatas pada filter dan non-filter, kawung, siong, dan klobot juga termasuk dalam kategori “kretek.”
Mengamati rokok kawung hingga siong, kita menyadari kekayaan budaya rokok di Indonesia. Meskipun popularitas rokok kretek saat ini terpusat pada dua jenis utama, menggali lebih dalam membawa kita ke akar budaya dan sejarah kaya Indonesia.
(Kaje/Usk)