BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seni Wayang merupakan pertunjukan drama tradisional yang sangat populer di Indonesia.
Lakon-lakon wayang biasanya berdasarkan pada cerita-cerita epik Ramayana dan Mahabharata. Meskipun kedua epik ini berasal dari India, namun ceritanya telah diadaptasi oleh masyarakat Jawa.
Selain itu, terdapat juga lakon-lakon wayang yang berdasarkan cerita-cerita Indonesia klasik seperti Kala Rau dan cerita Panji.
Di pulau Jawa dan Bali, terdapat beberapa jenis wayang yang terkenal. Wayang kulit adalah yang paling terkenal, dengan boneka wayang yang terbuat dari kulit.
Sementara itu, boneka wayang dari kayu terpakai dalam pertunjukan wayang golek dan wayang klitik. Pertunjukan wayang kulit biasanya berlangsung pada malam hari, ketika sudah gelap.
Lampu terpasang di belakang kelir, sehingga penonton hanya dapat melihat bayangan boneka wayang. Satu pertunjukan wayang bisa berlangsung hingga sembilan jam lamanya.
Seorang Ki Dalang, atau tukang cerita, memainkan peran penting dalam sebuah pertunjukan wayang. Ki Dalang duduk di belakang kelir sambil memainkan boneka wayang, menyuarakan teks, bernyanyi, dan memimpin gamelan wayang.
Dalam satu set wayang, terdapat ratusan watak yang berperan, baik dan jahat. Watak yang baik biasanya di sebelah kanan Ki Dalang, sementara yang jahat di sebelah kirinya. Boneka wayang yang tidak terpakai bisanya terpasang di sebuah batang pohon pisang di depan Ki Dalang.
BACA JUGA : Daftar Berbagai Festival di Bandung 2024, dari Musik Hingga Kuliner!
Alat musik yang sangat penting dalam gamelan wayang adalah gender, alat pukul yang mengiringi pertunjukan. Musik yang bermain mengikuti alur cerita, dan Ki Dalang menggunakan pemukul kayu (cempala).
Serta kotak kayu besar untuk memberi petunjuk kepada pemain gamelan tentang jenis musik yang harus dimainkan.
Wayang tidak hanya memperkaya budaya Indonesia, tetapi juga menjadi warisan seni pertunjukan yang kaya akan cerita dan musik.
(Hafidah Rismayanti/Aak)