Mengenal Penyebab, Gejala, dan Cara Diagnosis Burxism

Penulis: Vini

Penyebab Burxsim
Penyebab Burxsim. (istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Bruxism ialah kondisi dimana seseorang menggesek atau mengatupkan gigi secara tidak sadar, atau banyak juga yang mengenalnya dengan kondisi menggeretakkan gigi.

Walaupun bruxism terbilang masalah kesehatan yang cukup ringan, tapi kondisi ini bisa menjadi penyebab masalah kesehatan yang lebih serius, jika sering terjadi.

Bruxim dapat terjadi baik saat kondisi terjaga (diurnal bruxims) maupun saat tidur (nocturnal bruxism).

Masalah kesehatan yang mungkin muncul karena kondisi ini yaitu sendi rahang, sakit kepala, hingga kerusakan gigi.

Siapa yang Bisa Mengalami Bruxism?

Bruxism dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa. Anak-anak lebih sering mengalami bruxism saat tidur, dengan prevalensi antara 15% hingga 40%, sedangkan pada orang dewasa, prevalensinya berkisar antara 8% hingga 10%. Bruxism saat terjaga terjadi pada sekitar 22,1% hingga 31% populasi.

Penyebab Bruxism

Berdasarkan penyebabnya, bruxism terbagi menjadi dua jenis, yaitu primary bruxism dan secondary bruxism.

Primary bruxism adalah bruxism yang tidak berkaitan dengan kondisi medis lain dan penyebabnya belum diketahui secara pasti.

Sementara itu, secondary bruxism berhubungan dengan masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan sistem saraf.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya bruxism meliputi stres, usia (lebih umum pada anak-anak), penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan, gaya hidup tidak sehat (merokok, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan), penyalahgunaan narkotika, serta riwayat keluarga dengan kondisi serupa.

Kondisi medis tertentu seperti Parkinson, demensia, GERD, epilepsi, gangguan tidur (sleep apnea), dan ADHD juga dapat menjadi penyebab secondary bruxism.

Gejala Bruxism

Gejala utama terjadinya burxism yaitu kebiasaan menggeretakkan gigi secara tidak sadar, terutama saat tidur. Adapun gejala lainnya ialah sebagai berikut.

  • Gigi menjadi rata, patah, atau terlepas.
  • Enamel gigi terkikis sehingga memperlihatkan lapisan gigi yang lebih dalam.
  • Gigi sensitif.
  • Sendi rahang terkunci yang membuat sulit membuka atau menutup rahang.
  • Nyeri atau pegal pada otot rahang, leher, dan wajah.
  • Nyeri di area telinga.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri saat mengunyah.

Diagnosis Bruxism

Untuk mendiagnosis bruxism, dokter akan melakukan wawancara medis untuk mengetahui keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mengevaluasi kondisi rongga mulut dan rahang.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan meliputi rontgen gigi dan rahang serta studi tidur (polysomnography) untuk mendeteksi sleep bruxism dan gangguan tidur terkait.

Menurut International Classification of Sleep Disorders, Third Edition (ICSD-3), kriteria diagnosis untuk sleep bruxism meliputi aktivitas otot rahang berulang yang ditandai dengan menggeretakkan atau mengatupkan gigi saat tidur.

Diagnosis lainnya yaitu adanya satu atau lebih tanda atau gejala klinis seperti keausan gigi yang tidak normal, nyeri atau kelelahan otot rahang di pagi hari, dan sakit kepala sementara.

BACA JUGA: Ternyata Makanan Ini Bisa Sembuhkan Sakit Kepala

Agar burxism tidak menjadi penyebab kondisi penyakit yang lebih serius lainnya, penting untuk memahami dan mengenali lebih awal terkait gejala yang mungkin terjadi.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Final Wimbledon Petemukan Djokovic dan Alcaraz
Pesta di Ibiza Usai, Carlos Alcaraz Siap Beraksi di Queen’s Club
Santan_cup_homepage_hero
Aston Martin Fokus Bangun Masa Depan dengan Fondasi Kuat di Formula 1
Adhitia Putra Herawan Akui Ada Banyak Perusahaan Yang Ingin Jadi Sponsor Stadion GBLA
Persib Jadikan Ajang Piala Presiden 2025 untuk Optimalkan Karakter Bermain
IMG_20250616_183452
Tak Punya Banyak Target, Ini Tekad Rafinha untuk PSIM di Liga 1 2025/2026
Inter Milan
Prediksi Skor Monterrey vs Inter Milan Piala Dunia Antarklub 2025
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

3

Coding dan AI: Senjata Belajar di Era Society 5.0

4

Jalan Rusak dan Keadilan Sosial: Ketika Aspal Bicara Tentang Infrastruktur Terabaikan

5

Gustiwiw Meninggal Tragis di Kamar Mandi, Polisi Ungkap Kronologinya
Headline
487281379_1075319464403975_6053229546435365057_n
Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V
Chelsea
Chelsea Bungkam LAFC 2-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
Piala Presiden 2025 Akan Digelar di Dua Stadion, Berikut Jadwal Lengkapnya 
Piala Presiden 2025 Akan Digelar di Dua Stadion, Berikut Jadwal Lengkapnya 
pemprov jabar utang BPJS Kesehatan
Ridwan Kamil Wariskan Utang BPJS Kesehatan Rp 300 M, Pemprov Jabar Kelabakan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.