BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sunda, sebuah wilayah di Jawa Barat, menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk dalam alat musik.
Berbagai alat musik tradisional Sunda menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakatnya, mewarnai berbagai upacara adat, pertunjukan seni, hingga kehidupan sehari-hari.
Artikel ini akan membahas dunia musik tradisional Sunda, dengan fokus pada alat musik yang memiliki sejarah dan keunikan tersendiri Karinding, Angklung, Calung, Arumba, Kecapi, Toleat, Tarawangsa, dan Jentreng.
1. Karinding
Karinding, alat musik yang berasal dari daerah Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat, memiliki sejarah panjang dan makna budaya yang mendalam. Nama “Karinding” sendiri berasal dari bentuknya yang menyerupai serangga bernama “kakarindingan”.
Dahulu, Karinding untuk para petani untuk mengusir hama di sawah. Selain itu, alat musik ini juga menjadi bagian penting dalam tradisi masyarakat Sunda, khususnya dalam ritual perkawinan.
Memainkan Karinding dengan cara menyisipkannya ke dalam mulut, kemudian ujungnya dipukul atau disentil dengan jari. Suara “pow…” yang dihasilkan dari rongga mulut pemain, memberikan efek unik dan khas.
Meskipun pada dasarnya Karinding merupakan alat musik ritmis, beberapa pemain telah mengembangkan teknik untuk menghasilkan melodi yang memikat.
2. Angklung
Angklung, alat musik yang terbuat dari bambu, merupakan salah satu ikon budaya Sunda yang telah dunia akui. UNESCO mencatat Angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia pada November 2010.
Cara menggunakan alat musik Angklung dengan mengoyangkanya, menghasilkan suara getar yang unik dan merdu. Setiap ukuran bambu menghasilkan nada yang berbeda, menciptakan melodi yang harmonis.
Jonathan Rigg, dalam “Dictionary of the Sunda Language” (1862), mencatat Angklung sebagai alat musik yang terbuat dari pipa bambu yang dipotong dan diikat bersama dalam satu bingkai.
Teknik dasar dalam memainkan Angklung meliputi:
- Kurulung : Menggetarkan tabung bambu ke kiri dan kanan secara berulang.
- Centok : Menarik tabung bambu secara cepat ke telapak tangan, menghasilkan suara staccato.
- Tengkep : Menahan satu tabung agar tidak bergetar, menghasilkan nada murni atau melodi tunggal.
3. Calung
Calung, alat musik yang terbuat dari bambu, merupakan prototipe dari Angklung. Namun, alat musik ini cara memainkannya dengan memukulnya, menghasilkan suara dentangan yang khas.
Calung terbuat dari bambu hitam (awi wulung) atau bambu putih (awi temen). Susunan bambu pada Calung mengikuti tangga nada pentatonis, menciptakan melodi yang khas.
Ada dua jenis Calung:
- Calung Jinjing: Dimainkan dengan cara dijinjing.
- Calung Rantay: Dimainkan dengan cara dirantai.
4. Arumba
Arumba, alat musik yang terbuat dari bambu, memiliki nama yang unik, yaitu singkatan dari “alunan rumpun bambu”. Alat ini awalnya menggunakan tangga nada pentatonis, namun seiring waktu, tangga nada diatonis juga digunakan.
5. Kecapi
Kecapi, alat musik petik asli Indonesia, memiliki sejarah yang panjang dan tersebar luas di berbagai wilayah nusantara. Di Sunda, Kecapi memiliki bentuk dan teknik bermain yang lebih maju dan berkembang.
Kecapi Sunda terbagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya:
- Kecapi Indung: Memimpin musik dengan intro, bridges, interlude, dan menentukan tempo.
- Kecapi Rincik : Memperkaya iringan musik dengan mengisi ruang antar nada.
6. Toleat
Toleat, alat musik tiup yang berasal dari Subang, Jawa Barat, memiliki sejarah unik. Awalnya, Toleat terbuat dari jerami namun, seiring waktu, bahannya menjadi bambu tamiang karena lebih awet dan berkualitas.
Toleat memiliki delapan lubang nada dengan tangga nada slendro, menghasilkan suara yang unik dan mirip saxophone. Toleat biasanya beriringan dengan alat musik lain seperti kendang atau kecapi, bahkan dengan alat musik modern seperti keyboard.
7. Tarawangsa
Tarawangsa, alat musik gesek tradisional Sunda, memiliki sejarah yang lebih tua daripada rebab. Alat musik ini ada di berbagai wilayah Jawa Barat dan Banten, seperti Sumedang, Banjaran, Cipatujah, dan Kanekes.
Tarawangsa memiliki dua dawai, namun hanya satu yang digesek. Dawai lainnya dipetik dengan jari telunjuk kiri.
BACA JUGA : 15 Alat Musik Gamelan dan Cara Memainkanya
8. Jentreng
Jentreng, alat musik tradisional Sunda, mirip dengan Kecapi, namun berukuran lebih kecil dan memiliki 7 senar. Alat musik ini biasanya terbuat dari kayu bunga kenanga atau kayu nangka.
Alat musik tradisional Sunda ini merupakan bukti kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Sunda. Melalui melodi dan irama yang dihasilkan, alat musik ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi media untuk melestarikan tradisi dan nilai-nilai luhur budaya Sunda.
Alat musik tradisional Sunda, dengan keunikan dan sejarahnya masing-masing, merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia.
Melalui musik, budaya Sunda terus hidup dan berkembang, menginspirasi generasi mendatang untuk menghargai dan melestarikan warisan leluhur.
(Hafidah/Budis)