BANDUNG, SUARMAHASISWAAWARDS — Otak merupakan karunia Tuhan yang diberikan kepada setiap makhluknya, dimana secara genetis struktur otak telah terbentuk sejak lahir, tetapi berfungsinya otak itu sangat ditentukan oleh caranya lingkungan berinteraksi dengan anak.
Periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga usia 2 tahun disebut sebagai infacy period. Dimana Masa ini merupakan masa yang sangat bergantung kepada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial hanya sebagai permulaan.
Pada saat anak usia nol sampai dua tahun, ratusan milyar neuronnya belum terhubung ke dalam jaringan-jaringan otaknya. Ketika masih bayi, melalui interaksi keakraban dengan orang tuanya, dengan kerabat keluargaanya dan dengan lingkungannya yang memberi kasih sayang kepada anak serta memperkenalkan kepada anak inilah dunia, pada saat itulah sedang terbentuk jaringan koneksi neuron yang disebut synap.
Oleh karena itu orang tua perlu mempersiapkan anak sejak dini yaitu dengan memastikan perkembangan kognitif yang optimal khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK).
Perkembangan otak manusia 80% terjadi di masa 1.000 HPK, dan 20% sisanya terjadi hingga dewasa. Untuk mengoptimalkan perkembangan otak, ternyata gizi memegang peranan yang penting. Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, maka dapat dipenuhi dari makronutrien yaitu karbohidrat, protein dan lemak sebagai sumber energi dan bahan penting untuk komposisi tubuh. Selain makronutrien, pemberian mikronutrien diperlukan untuk menjaga proses konstruksi dan rekonstruksi yang berkelanjutan. Asupan mikronutrien yang cukup, dapat mencegah defisit kognitif dan masalah perkembangan jangka panjang.
Gizi mikro merujuk pada nutisi-nutrisi esensial yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat kecil namun sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Gizi mikro seperti vitamin A,B,C,D,E, dan mineral-mineral seperti zat besi,kalsium, sen, serta senyawa-senyawa bioaktif lainya yang berperan bagi Kesehatan tubuh. Masing-masing mikronutrien mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
Vitamin A penting untuk kesehatan mata, pertumbuhan tulang, reproduksi, dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin D yang berperan dalam penyerapan kalsium dan fosfor, yang penting untuk kesehatan tulang. Vitamin E dan C sebagai antioksidan diperlukan untuk sintesis kolagen, penyembuhan luka, dan fungsi kekebalan tubuh.
Vitamin B kompleks (B6, B9, B12) diperlukan untuk pembentukan neurotransmitter. Zinc berperan dalam sintesis protein, replikasi gen, dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Kalsium berperan penting untuk perkembangan tulang dan gigi yang kuat, serta fungsi saraf dan otot.
Pada anak usia 6 bulan ke atas, pemenuhan makronutrien dan mikronutrien sangat bergantung pada ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI). Orang tua dapat memberikan MPASI dalam bentuk MPASI buatan rumah, MPASI fortifikasi kemasan atau kombinasi keduanya.
Seperti halnya kemampuan fisik. Dalam perkembangan kognitif, berfikir kritis merupakan hal yang penting. Ketika tertarik pada obyek tertentu, keterampilan berfikir mereka akan lebih kompleks. Dilain pihak ketika anak mengalami kebigungan terhadap subyek tertentu. Perkembanagan kognitif pada anak-anak terjadi melalui yang berbeda. Tahapan ini membantu menerangkan cara anak berfikir, menyimpan informasi dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Dengan MPASI fortifikasi yang memiliki keunggulan selain mudah dibuat, juga memiliki kandungan makronutrien dan mikronutrien yang terukur dan sudah disesuaikan usia.Oleh karena itu, memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi mikro yang cukup melalui pola makan seimbang dan edukasi gizi adalah langkah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.
(Muhammad Rifaldi/Universitas Indonesia Membangun (INABA))