Meneropong Kans Gerindra Patahkan Mitos Parlemen Jabar

Prabowo: Saya Merasa Dekat dengan PBB dan PKB
Ilustrasi - Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. (gerindra)

Bagikan

‘Sejak sistem reformasi dianut Indonesia pada 1999 silam, DPRD Provinsi Jawa Barat dinilai angker untuk partai politik dalam peserta Pemilu.’

BANDUNG, TM.ID: Karena saat itu belum pernah ada satu partai pun yang mampu mendominasi parlemen Jabar secara dua periode berturut-turut apalagi lebih. Berbeda dengan provinsi lain, yang tidak mustahil menguasai parlemen lebih dari satu periode.

Provinsi Jawa Tengah misalnya, telah dikuasai oleh PDI Perjuangan paling tidak sejak 2004 lalu, hingga kini. Sementara Jawa Barat dalam tiga kali perhelatan Pileg sebelumnya, di periode 2009-2014 Partai Demokrat berhasil menempatkan wakilnya paling banyak dengan total 28 kursi.

BACA JUGA: Prabowo dan Megawati Duduk Semeja Seolah Jawab Isu 2 Poros Pilpres 2024

Sementara saat Pileg selanjutnya tahun 2014-2019, PDI Perjuangan berhasil menggeser dominasi Demokrat lewat raihan 20 kursi. Memasuki periode 2019-2024, lagi-lagi konstelasi berubah usai Partai Gerindra menasbihkan diri sebagai jawara, menyalip PDI Perjuangan setelah sukses meraup 25 kursi, mendominasi DPRD Provinsi Jabar. Disusul PKS yang diam-diam sukses menyalip partai-partai penguasa sebelumnya.

Terkait anomali ini, Pengamat Politik Firman Manan menuturkan hal ini tidak lepas dari karakter masyarakat Jabar yang diakuinya memang bertipikal pemilih detik terakhir. Fanatisme atau Party ID yang terbilang rendah, juga memengaruhi dukungan masyarakat selalu berubah-ubah di tiap Pemilu.

“Kita memang ada mitos, tidak pernah di Jawa Barat ada pemenang dua kali dalam Pileg. Pemilih Jawa Barat karakternya last minute voters. Masih sangat bisa berubah. Kalau kita ingat Pilgub Jabar 2018, bayangkan semua hasil survey menyatakan Kang Emil (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) unggul jauh. Sudrajat-Syaikhu (kandidat lain) di bawah. Tiba-tiba last minute, kekejar. (Selisih) Tipis. Walaupun akhirnya tetap Kang Emil yang memenangkan Pilgub 2028,” ujar Firman pada belum lama ini.

Situasi ini diakuinya akan kembali berlaku pada Pileg 2024 yang digelar 14 Februari tahun depan. Meski dia tidak menampik, kans Partai Gerindra untuk mematahkan mitos tersebut terbilang besar. Mengingat sosok Ketua Umum Prabowo Subianto masih menarik perhatian masyarakat, bila merujuk dari dinamika politik saat ini.

biaya pemilu
Gedung DPRD Jawa Barat (Foto: DPRD Jabar)

Namun bukan tak mungkin sambung Firman kondisi ini bakal berubah, bila Prabowo terpeleset dalam bersikap.

BACA JUGA: Gerindra Beri Pandangan soal Presiden Jokowi Kantongi Laporan Intelijen Pergerakan Parpol

“Tergantung Pak Prabowo. Kalau saya lihat sejauh ini Pak Prabowo masih unggul di Jawa Barat. Dia dua kali pemenang Pilpres di Jawa Barat. Sampai sejauh ini kelihatannya masih unggul juga. Kalau perhari ini bacaannya, tapi enggak tahu nanti kan ada dinamika. Potensi Gerindra memecahkan telur dua kali, kalau kita lihat hari ini potensial. Memungkinkan,” ucapnya.

Termasuk salah satunya, pemilihan figur kandidat pendamping Prabowo dalam kontestasi Pilpres yang diakuinya turut memengaruhi pilihan masyarakat Jabar. Sosok yang akan disandingkan diyakininya, akan menjadi tolok ukur pemilih dalam mengambil keputusan, apakah bakal mendukung Gerindra kembali atau tidak.

“Yang maju siapa dan pasangan siapa, kompetitior siapa itu akan menentukan. Tapi masih harus lihat juga, Pak Prabowo maju dengan siapa dan lawan siapa? Itu juga akan menentukan,” pungkasnya.

(Dang Yul/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Meski Alami Penurunan Partisipasi Pemilih, KPU Kabupaten Tasikmalaya Sebut PSU Berjalan Lancar
Meski Alami Penurunan Partisipasi Pemilih, KPU Kabupaten Tasikmalaya Sebut PSU Berjalan Lancar
Sampah Menggunung di Pasar Gedebage, Pemkot Bandung Minta Bantuan Pemprov dan KLH
Sampah Menggunung di Pasar Gedebage, Pemkot Bandung Minta Bantuan Pemprov dan KLH
Truk Bermuatan Kapur Gagal Menanjak di Malang, Balita Meninggal Dilindas
Truk Bermuatan Kapur Gagal Menanjak di Malang, Balita Meninggal Dilindas
utbk snbt 2025
Apakah Nilai UTBK SNBT 2025 Bisa Digunakan Untuk Beasiswa?
PSS Sleman Ingin Jadikan Laga Kontra Persib Sebagai Momentum Kebangkitan
PSS Sleman Ingin Jadikan Laga Kontra Persib Sebagai Momentum Kebangkitan
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Kota Bandung Perlu Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan

3

LSI: Kepala Daerah di Jabar Harus Ikuti Langkah Bupati Bandung Terjemahkan Program Presiden

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

UKRI Lakukan Kunjungan ke Teropong Media, Bahas Evaluasi Magang dan Peluang Kolaborasi
Headline
Tiket Pertandingan Kontra PSS Sleman Sudah Habis, Marc Klok Sebut Persib Makin Lapar Kemenangan
Tiket Pertandingan Kontra PSS Sleman Sudah Habis, Marc Klok Sebut Persib Makin Lapar Kemenangan
alex-marquez-motogp-portugal-2023-motogp-2023-portimao-gresini-racing_169
Lolos dari Kecelakaan Mengerikan, Alex Marquez Cetak Rekor di MotoGP Spanyol
ijazah jokowi
Pengunggat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka, Kasus Pemalsuan!
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.