BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan, industri makanan dan minuman (F&B) menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menyampaikan bahwa data BPS menunjukan sektor makanan dan minuman mencatat pertumbuhan sebesar 5,8 persen secara tahunan (yoy) pada triwulan I 2025.
“Sektor ini terus menjadi salah satu sektor unggulan pencipta lapangan kerja serta penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia,” ujar Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/8/2025), seperti dikutip dari Antara.
Mendorong momentum pertumbuhan sektor industri dan usaha termasuk sektor makanan dan minuman (F&B) ini, Menaker menyatakan pihaknya telah mengembangkan sejumlah terobosan strategis.
Terobosan ini meliputi pelatihan vokasi berbasis pembelajaran proyek (project-based learning) dengan kurikulum masa depan yang mencakup kompetensi hijau (green skills), kompetensi digital (digital skills) dan ekonomi perawatan (care economy).
“Selain itu, pembangunan Talent Hub dan Innovation Hub di berbagai daerah sebagai pusat kolaborasi industri, akademisi, dan pemerintah,” kata dia.
Baca Juga:
Tok, Wamenaker Noel Ditetapkan Jadi Tersangka
BREAKING NEWS: KPK OTT Wamenaker dan 10 Orang, Ini Kasusnya!
Yassierli mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga terus mempererat kerja sama strategis dengan berbagai perusahaan untuk memperluas akses kerja bagi masyarakat.
Kemnaker mengungkap telah menjalin lebih dari 70 kerja sama dengan perusahaan nasional maupun internasional hingga tahun 2025.
“Hal ini menjadi bukti komitmen kuat Kemnaker untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dalam memperluas kesempatan kerja serta memperkuat link and match antara pendidikan, pelatihan, dan industri,” ujar dia.
Salah satu terbaru adalah adalah penandatanganan kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara Kemnaker dengan PT. Abuya Berkah Indonesia Makmur.
Menteri Ketenagakerjaan menyampaikan bahwa MoU ini meliputi kerjasama terkait penempatan, peningkatan kompetensi, dan produktivitas 10 ribu tenaga kerja.
Yassierli mengapresiasi inisiatif penguatan sinergi perusahaan makanan dan minuman tersebut dengan pemerintah. Ia berharap kerja sama dengan Abuya ini menjadi bentuk nyata sinergi pemerintah dan swasta dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan berdaya saing.
(Raidi/_Usk )