BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Di tengah ketatnya persaingan di Grup D Euro 2024, Austria muncul sebagai kuda hitam yang mengejutkan. Grup yang disebut sebagai “grup neraka” ini diisi oleh raksasa sepak bola seperti Prancis, Belanda, dan Polandia, namun Austria berhasil mengatasi ekspektasi rendah dan tampil gemilang di panggung besar ini.
Setelah mengalami kekalahan tipis 0-1 melawan Prancis akibat gol bunuh diri pada laga pembuka, Austria harus menghadapi tekanan besar di pertandingan kedua melawan Polandia. Kemenangan menjadi harga mati untuk menjaga asa lolos ke babak berikutnya.
Namun, tidak hanya berhasil lolos, Austria bahkan mengakhiri fase grup sebagai pemuncak klasemen setelah mengalahkan Belanda dengan skor 3-2 dan menyaksikan Prancis gagal menaklukkan Polandia.
Pelatih Ralf Rangnick mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian anak asuhnya.
“Kami memulai turnamen dengan kekalahan 0-1 akibat gol bunuh diri melawan Prancis. Kami lalu mendapat tekanan besar di laga kedua versus Polandia karena harus menang untuk menjaga peluang realistis untuk lolos. Maka finis di puncak grup adalah hal yang luar biasa,” kata Rangnick kepada RTL, dikutip Jumat (28/6/2024).
Sementara itu, Grup E juga menghadirkan cerita menarik. Belgia, dengan pemain bintang seperti Kevin De Bruyne, gagal menjadi pemuncak klasemen meski hanya bersaing melawan Rumania, Slovakia, dan Ukraina. Ukraina menjadi korban sengitnya persaingan, menjadi negara pertama yang tersingkir dari turnamen meski mengoleksi empat poin.
Di Grup F, Kroasia yang merupakan runner-up Piala Dunia 2018 harus tersingkir lebih awal, sementara debutan Georgia berhasil menyingkirkan Republik Ceko, mantan juara Piala Eropa 1976 ketika masih menjadi bagian dari Cekoslovakia.
BACA JUGA: 16 Besar Euro 2024, Swiss yakin Kalahkan Italia
Tim yang Lolos ke Babak Gugur Euro 2024
Juara dan runner-up grup yang melaju ke fase perdelapan final Euro 2024 adalah:
- Grup A: Jerman dan Swiss
- Grup B: Spanyol dan Italia
- Grup C: Inggris dan Denmark
- Grup D: Austria dan Prancis
- Grup E: Rumania dan Belgia
- Grup F: Portugal dan Turki
Empat tim peringkat tiga terbaik yang ikut lolos adalah Slovenia (Grup C), Belanda (Grup D), Slovakia (Grup E), dan Georgia (Grup F).
Pertarungan di Babak Gugur
Babak 16 besar sudah dipasangkan sesuai formulasi yang telah ditentukan, dan salah satu laga besar yang tercipta adalah duel Prancis kontra Belgia. Jika mereka berhasil mengatasi lawan masing-masing, pemenang dari laga ini berpotensi bertemu Portugal di perempat final. Selain itu, pertandingan besar lainnya yang bisa terjadi di perempat final adalah Spanyol vs Jerman dan rematch final Euro 2020 antara Inggris dan Italia.
Publik tentu menantikan pertandingan antara tim-tim raksasa tersebut. Namun, tidak bisa dipungkiri, perhatian juga tertuju pada perjalanan para kuda hitam. Tim-tim non-unggulan sering kali mendapatkan simpati dari suporter netral karena mereka mencerminkan perjuangan melawan status quo.
Tradisi Kejutan di Euro
Euro sering kali menjadi panggung bagi kejutan besar. Denmark misalnya, memenangkan turnamen pada edisi 1992 meski awalnya tidak lolos, menggantikan Yugoslavia yang terkena sanksi PBB. Satu dekade kemudian, Yunani mengukir cerita spektakuler dengan membawa pulang trofi Euro 2004.
Selain Denmark dan Yunani, beberapa negara lain juga meraih gelar internasional pertama dan satu-satunya di Piala Eropa, seperti Uni Soviet (1960), Cekoslovakia (1976), Belanda (1988), dan Portugal (2016).
Kisah Austria di Euro 2024 ini menambah daftar panjang kejutan di ajang sepak bola internasional, membuktikan bahwa di lapangan hijau, apapun bisa terjadi. Perjuangan dan determinasi Austria dalam menghadapi tantangan besar ini patut diacungi jempol, dan menjadi inspirasi bahwa dalam sepak bola, kejutan dan keajaiban selalu mungkin terjadi.
(Budis)