JAKARTA,TM.ID: Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, meminta jajarannya di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah memperbanyak kuota petugas haji perempuan.
“Khususnya pembimbing ibadah. Untuk pembimbing ibadah ini harus lebih banyak pembimbing perempuan daripada pembimbing laki-laki,” kata Yaqut di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Yaqut mengatakan, jumlah jamaah perempuan lebih banyak dibanding jamaah laki-laki. Oleh karena itu, kuota pembimbing ibadah haji perempuan mesti menyesuaikan kebutuhan.
Selain petugas haji perempuan, Kemenag juga akan menyiapkan petugas yang khusus melayani lanjut usia (lansia).
BACA JUGA: Pemilihan Ketua HIPMI Ricuh, Jokowi: Biasa Anak Muda
Pasalnya, pada musim haji tahun 1444 H/2023 kurang lebih terdapat 62 ribu calon haji lanjut usia yang harus difasilitasi dan dilayani dari aspek ibadah maupun layanan lainnya.
Petugas haji tersebut nantinya akan dibekali wawasan khusus dalam menangani jamaah lansia ini. Selain itu, Kemenag juga sudah mempersiapkan Asrama Haji menjadi tempat yang ramah bagi jamaah haji berkebutuhan khusus.
“Sekali lagi prinsipnya adalah memberikan perhatian selain kepada lansia, perempuan juga harus diberikan perhatian lebih dari laki-laki,” kata dia.
Ia menegaskan petugas haji yang akan mendampingi jamaah adalah mereka yang memiliki kompetensi mumpuni dalam hal perhajian maupun pelayanan terhadap jamaah.
“Itu harus dites betul. Beneran dipilih,” kata Menag.
Pada penyelenggaraan haji 2023, pemerintah telah menetapkan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp90.050.637.
Ada dua komponen di dalamnya, yaitu Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Rp49.812.700 (55,3 persen) dan dana nilai manfaat pengelolaan keuangan haji dari BPKH sebesar Rp40.237.937 (44,7 persen).
(Dist)