BOGOR, TEROPONGMEDIA.ID — Desa Megamendung di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyimpan sejarah panjang sejak era kolonial Belanda.
Mengutip Scribd ID, awalnya merupakan lahan perkebunan teh dan kina milik perusahaan Belanda N.V. Perdagangan Commy Cooy yang beroperasi sejak 1930.
Setelah habis masa hak guna usahanya tahun 1975, lahan seluas 1.200 hektar ini beralih status menjadi tanah negara melalui SK Menteri Dalam Negeri Nomor SK.2/HGU/DA/1975.
Perubahan status ini menjadi tonggak awal pembentukan Desa Megamendung secara administratif.
Sejak berdiri tahun 1946, desa ini telah dipimpin oleh 10 kepala desa. Dimulai dari AMAT (1946-1952) hingga Duduh Manduh yang menjabat sejak 2020 dan masih aktif hingga sekarang.
Kini, Megamendung berkembang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan Puncak Bogor.
Namun, letaknya di daerah pegunungan membuat desa ini masuk kategori rawan bencana longsor.
Profil Terkini Desa Megamendung:
- Luas wilayah: 1.200 hektar
- Klasifikasi: Desa Madya dengan status IDM Mandiri
- Tipologi: Berbasis industri jasa pariwisata
- Alamat kantor desa: Jl. Sirnagalih RT 03/02
- Kontak: megamendungdesa@gmail.com
Pemerintah desa terus berupaya mengembangkan potensi wisata sembagi memperkuat mitigasi bencana, mengingat kondisi geografisnya yang rentan longsor.
Transformasi dari bekas perkebunan kolonial menjadi desa mandiri dengan ekonomi berbasis pariwisata menjadi bukti ketahanan masyarakat Megamendung.
Terletak di jalur utama wisata Jabodetabek, Megamendung kini menawarkan berbagai atraksi, mulai dari villa, kebun kopi, budidaya lebah madu, taman baca, pesantren, hingga budidaya anggrek dan hidroponik.
Secara administratif, Megamendung dimekarkan dari Kecamatan Cisarua pada 1997. Wilayah ini berbatasan dengan Kecamatan Babakan Madang di utara, Cisarua di selatan, Sukamakmur di timur, dan Ciawi di barat.
BACA JUGA
Festival Budaya Jadi Andalan Kota Cirebon, Kejar Target 2,6 Juta Wisatawan pada 2025
Bukan Sekadar Destinasi Wisata, Ini Alasan Kampung Adat Parahyangan Jadi Warisan Budaya
Di sisi utara dan timur, terdapat Pegunungan Jonggol dengan beberapa puncak seperti Gunung Kencana (1.804 mdpl), Puncak Pakuan, Gunung Luhur, Gunung Limau (1.750 mdpl), Puncak Arca (1.735 mdpl), dan Gunung Baud Jonggol (1.889 mdpl).
Dari warisan kolonial hingga transformasi menjadi desa mandiri, Megamendung terus mengukuhkan diri sebagai salah satu destinasi unggulan di Puncak Bogor.
(Aak)