Marak Kasus PMK, Penjualan Hewan Ternak di Bandung Barat Anjlok

Penulis: Aak

Virus PMK di wilayah Bandung Barat
Penjualan hewan ternak menurun di Pasar Ternak Padalarang, KBB, di tengah maraknya kasus PMK. (Foto: Herdian/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG BARAT, TEROPONGMEDIA.ID — Maraknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berdampak langsung pada pendapatan para pedagang hewan ternak di Pasar Hewan Ternak, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Hantu” PMK itu membuat para pedagang merasa khawatir dengan maraknya kasus penyakit ini yang semakin meluas.

Seperti yang dialami Odih (54), seorang pedagang domba di Pasar Ternak Padalarang. Marak kasus PMK sangat memengaruhi pendapatannya sebagai pedagang.

“Dengan maraknya kasus PMK ini, saya tentunya merasa khawatir, karena omset saya juga jadi menurun, yang awalnya banyak yang beli, jadi lebih sedikit,” ujar Odih kepada Teropong Media, Selasa (14/1/2025).

Odih juga berpendapat, penurunan jumlah pembelian hewan ternak tersebut diakibatkan rasa takut masyarakat terhadap ganasnya virus PMK yang gampang menular itu.

“Penurunan penjualan ini juga dirasa gara-gara para pembeli menjadi takut dalam membeli hewan ternak, karena maraknya kasus PMK ini,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Odih juga melakukan langkah pencegahan penyakit hewan ternak tersebut. Yaitu, dengan cara melakukan pengecekan secara berkala kepada domba-dombanya dan pemeliharaan kandang yang lebih ketat lagi.

“Pencegahannya paling kita suka kasih domba-domba kita air kelapa muda sama obat suntikan. Kandangnya juga sekarang kita sering semprot dengan sitrun atau formalin,” ujar dia.

BACA JUGA: Cegah PMK, Hewan Ternak di Jabar Divaksin Secara Masif Mulai Besok

Ketakutan Pembeli

Para pembeli juga merasa was-was dengan maraknya kasus PMK di wilayah Bandung Barat ini, seperti dikatakan Entong (74) yang merupakan salah seorang pembeli domba di Pasar Ternak Padalarang.

Entong menyarankan para pembeli harus jeli dan lebih teliti lagi dalam melakukan pembelian hewan ternak, baik itu domba, kambing, maupun sapi.

“Pastinya agak was-was, jadi kita juga sebagai pembeli harus lebih teliti dalam membeli hewan ternak,” ujar Entong.

 

(Magang UIN SGD/Muhamad Herdian-Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nok Nang Dermayu 2025 - Dok Pemkab Indramayu
Nok Nang Dermayu Siap Bersaing di Moka Jabar 2025
Pendanaan Konservasi Laut
Pemerintah Luncurkan Inovasi Pendanaan Kawasan Konservasi Laut Pertama di Dunia
BYD M6
Kiprah Manis BYD M6 Selama 1 Tahun di Indonesia, Laris karena ini!
Ikan Nila Sakti Cirebon - Dok Pemkab Cirebon
Nila Sakti, Ikon Baru yang Menghidupkan Geliat Perikanan Cirebon
32ec9c2ca3dd557e474e4e74820e7934
Vlad’s App dan Ambisi Rusia Membangun Kedaulatan Digital Nasional
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

Viral HMPV: Ketahui Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan dan Pencegahannya

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Coding dan AI: Senjata Belajar di Era Society 5.0

5

KDM Resmi Buka MTQH ke-39, Bupati Bandung: Terima Kasih Pak Gubernur Atas Kepercayaannya Sebagai Tuan Rumah
Headline
Piala Presiden 2025 Akan Digelar di Dua Stadion, Berikut Jadwal Lengkapnya 
Piala Presiden 2025 Akan Digelar di Dua Stadion, Berikut Jadwal Lengkapnya 
pemprov jabar utang BPJS Kesehatan
Ridwan Kamil Wariskan Utang BPJS Kesehatan Rp 300 M, Pemprov Jabar Kelabakan
PM Israel sebut Iran ingin bunuh donald trump
PM Israel Sebut Iran Ingin Bunuh Donald Trump
Gunung Gamalama Alami Peningkatan Aktivitas Kegempaan dengan Ancaman Bahaya Lontaran Material Kawah
Gunung Gamalama Alami Peningkatan Aktivitas Kegempaan dengan Ancaman Bahaya Lontaran Material Kawah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.