BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Duel comeback Manny Pacquiao kontra Mario Barrios berakhir imbang dan memicu komentar pedas dari promotor tinju dunia, Eddie Hearn.
Pacquiao, legenda hidup asal Filipina yang kembali naik ring di usia 46 tahun, gagal mengungguli juara dunia kelas welter WBC itu dalam duel 12 ronde, Sabtu malam (20/7/2025).
Namun hasil draw ini disebut bukan karena performa luar biasa dari Barrios, melainkan karena petinju itu dianggap bukan berada di level elite.
“Hal itu lebih berkaitan dengan Mario Barrios,” kata Eddie Hearn, dikutip dari berbagai sumber. “Bayangkan apa yang akan dilakukan Brian Norman terhadap Pacquiao, atau Boots Ennis. Itu bakal jadi pembantaian.”
Promotor Inggris itu menyebut Barrios (29-2-2, 18 KO) sebagai petinju biasa yang bahkan sebelumnya hampir kalah dari Abel Ramos, seorang petinju veteran. Hearn menyebut pertarungan Barrios vs Ramos itu “mengerikan” dan jauh dari standar kejuaraan dunia.
BACA JUGA:
Mario Barrios Siap Tamatkan Karier Manny Pacquiao di Las Vegas
Manny Pacquiao Resmi Kembali ke Ring, Pastikan Bukan untuk Uang
Pacquiao, yang kembali bertarung setelah lima tahun pensiun, disebut bermain aman dengan memilih Barrios sebagai lawan. Hearn bahkan menyebut keputusan itu “pilihan yang tepat tapi aman” karena Barrios dinilai sebagai juara dunia yang “dikirimi sabuk lewat email”.
“Mereka tahu apa yang mereka lakukan. Mereka tidak akan memilih Norman Jr. atau Ennis,” kata Hearn.
Menurutnya, jika Pacquiao memilih bertarung dengan Ennis atau Norman Jr., hasilnya bisa sama seperti kekalahannya dari Juan Manuel Marquez pada 2012 KO brutal di ronde keenam.
“Boots dan Norman Jr. akan menyelesaikannya lebih cepat. Mereka tidak butuh pukulan sempurna. Pukulan sederhana saja cukup menjatuhkan Pacquiao sekarang,” tambah Hearn.
Meski begitu, ia tetap memberi hormat atas keberanian Manny Pacquiao kembali ke ring di usia senja. “Saya menghormatinya. Ia masuk ke ring setelah lima tahun dan hasilnya imbang melawan juara dunia.”
Namun bagi Hearn, hasil imbang itu tak bisa menutupi fakta bahwa pertarungan tersebut terjadi bukan di level tertinggi tinju dunia.
(Haqi/Budis)