Makna dan Tradisi Dibalik Keseruan Perlombaan 17 Agustus

Penulis: hafidah

Perlombaan 17 Agustus
(istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Setiap 17 Agustus, berbagai perlombaan sederhana yang seru kerap mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Keseruan lomba-lomba yang mengundang gelak tawa ini biasanya disiapkan dengan matang oleh penduduk setempat, sebagai upaya untuk mempererat hubungan antarwarga.

Sejarawan dan Budayawan, JJ Rizal, menjelaskan bahwa tradisi lomba 17 Agustus ini muncul karena antusiasme masyarakat dalam memeriahkan perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan cara yang menyenangkan.

Bahkan, presiden pertama Indonesia, Sukarno, termasuk salah satu yang sangat bersemangat terhadap lomba-lomba 17 Agustus.

Tradisi lomba 17 Agustus ini semakin menyebar luas ke seluruh Tanah Air, dengan beragam perlombaan seperti balap karung, panjat pinang, makan kerupuk, tarik tambang, dan lainnya.

Namun, lomba-lomba tersebut tidak hanya sebagai ajang seru-seruan semata, melainkan juga memiliki makna yang terkandung di baliknya.

Berikut adalah beberapa makna dari beberapa lomba tradisional pada perayaan 17 Agustus:

1. Lomba Balap Karung

Lomba ini menggunakan karung bekas, dimana peserta harus melompat-lompat dengan bagian tubuh tertentu masuk ke dalam karung. Makna dari lomba ini adalah simbol pakaian sederhana yang masyarakat Indonesia pakai pada masa lampau.

2. Lomba Panjat Pinang

Lomba ini berbentuk tim, setiap tim harus memperebutkan hadiah di puncak tiang. Makna dari lomba ini adalah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan, meskipun pada awalnya lomba ini sebagai hiburan oleh kaum kolonial Belanda.

3. Lomba Makan Kerupuk

Peserta harus memakan kerupuk yang tergantung tanpa menggunakan tangan. Lomba ini menyimbolkan kesederhanaan, karena kerupuk merupakan makanan yang murah dan mudah masyarakat dapatkan.

4. Lomba Tarik Tambang

Lomba ini berbentuk tim, kedua tim saling tarik menarik tali tambang. Perlombaan ini menggambarkan perjuangan pahlawan yang dipaksa bekerja, sekaligus memiliki makna gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas masyarakat Indonesia.

BACA JUGA : Ide Lomba 17 Agustus untuk SD, Mengundang Gelak Tawa

Dengan tradisi lomba 17 Agustus ini, masyarakat tidak hanya merayakan kemerdekaan dengan keseruan, tetapi juga mengenang perjuangan dan semangat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Tradisi ini menjadi bagian penting dari identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia.

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nikita Mirzani
Bongkar-Bongkaran di Pengadilan, Ini Isi Dakwaan Nikita Mirzani
WhatsApp Image 2025-06-27 at 19.13
Nabati Berikan Komitmen untuk Warga Desa Ciparay Majalengka
Aksara sunda
Lestarikan Budaya, Pemkot Cimahi Namai Jalan Gunakan Aksara Sunda
Fetty Anggrainidini
Tahun Baru Islam, Fetty Anggrainidini: Perkuat Iman, Jaga Persatuan
Agung Yansusan
DPRD Jabar Dorong Perda dan Digitalisasi untuk Amankan Aset Daerah
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Seorang Warga Sroyo Jateng Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Sapi Hibah dari Kementan

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.