Mahfud MD Ceritakan Sejarah Al Zaytun: BJ Habibie Mau Nyumbang 1,2 T

mahfud md ganjar pranowo
Ilustrasi: Menkopolhukam Mahfud MD (Teropong Media)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Menteri Polhukam, Mahfud MD menguak fakta sejarah Al Zaytun memiliki akar dari Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen wilayah IX sebagai hasil operasi Orde Baru untuk memecah anggota NII asli yang dibentuk Karoesoewirdjo.

Pasca NII berhasil dipecah, Panji Gumilang ikut memisahkan diri dan mendirikan Ponpes Al Zaytun pada 1996 silam.

Mahfud menyebut, sejak saat itu pemerintah Orde Baru mendukung berdirinya Ponpes yang didirikan oleh Panji Gumilang tersebut.

“Itu sebabnya jangan heran, dulu Pak BJ Habibie itu mau nyumbang Rp1,2 triliun untuk membangun Al Zaytun itu dari mana? Itu saran Pak Malik Fadjar, Menteri Agama. Itu bagus, sarannya BIN pada waktu itu zaman Pak Habibie memang bagus karena Panji Gumilang memecahkan diri dan bikin sendiri dan betul-betul menjadi anti-NII,”kata Mahfud MD melansir Tempo, Minggu (16/7/2023).

Mahfud mengatakan, Panji Gumilang adalah orang anti NII, terlihat dari gedung-gedung di Al Zaytun dinamai tokoh nasional Indonesia.

“Pokoknya tokoh-tokoh nasional, lambang Pancasila, semua (santri) harus hafal Pancasila, pendidikan kewarganegaraannya bagus gitu, nah itu yang terjadi,”ungkap Mahfud.

BACA JUGA: Mahfud MD Sebut Ada 3 Tindakan Penanganan Kasus Al Zaytun

Setelah Al Zaytun mendapatkan dukungan dari pemerintah, lanjut Mahfud, Al Zaytun berkembang menjadi pesantren megah dan mewah.

“Di sana mewah, lebih mewah dari Kota Indramayu, padahal dia ada di dalam Indramayu. Lebih megah, bagus seperti kota modern, tapi santri di dalamnya,” ujar Mahfud.

Ia menilai, Panji Gumilang yang sudah terlalu nyaman, lalu melakukan perbuatan penodaan yang disebut dugaan penistaan agama hinggan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

“Panji Gumilang ini merasa sangat nyaman kemudian melakukan dugaan tindak pidana dan penodaan terhadap agama menurut ukuran orang umum,” katanya.

Al Zaytun, Mahfud MD Menjamin tak akan Ditutup

Meski saat ini  sedang digulirkan pengusutan tentang polemik Panji Gumilang, tapi pemerintah menyatakan tidak akan menutup ponpes megah tersebut.

“Ketika terjadi peristiwa ini, berat rasanya kita membubarkan Al Zaytun. Bagaimana membubarkan anak sebanyak 5.400 orang yang sekarang sedang belajar dari SD, SMP, SMA dan pesantrennya itu. Mau dikemanakan? Kalau mau diusir melanggar hak konstitusional,” jelasnya.

Kebijakan tersebut, kata Mahfud, serupa yang dilakukan pemerintah pada Ponpes Al Mukmin Ngruki milik Abu Bakar Ba’asyir yang saat itu merupakan salah satu pentolan teroris di Indonesia.

“Kalau kita sudah main tangan besi membubarkan lembaga pendidikan, bagaimana nanti masa depan negara hukum kita? Kita tidak punya sejarah sekali pun membubarkan lembaga pendidikan,” ujar Mahfud.

(Saepul/usamah) 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bubble Chat
WhatsApp Kenalkan Fitur Terbaru "Bubble Chat", Ini Cara Buatnya
Turki vs Austria
Adu Mental Dua Kuda Hitam Euro 2024, Turki vs Austria
Download lagu Instrumen
Cara Mudah dan Cepat Download Lagu Instrumen dari YouTube Menjadi MP3
Umur Dian Sastro
4 Jenis Olahraga yang Bikin Awet Muda Seperti Dian Sastro
Dennis Lim
Profil dan Biodata Yunda Faisyah Istri Pendakwah Dennis Lim
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Jangan Yalla Shoot, Ini Link Streaming Portugal Vs Slovenia Babak 16 Besar Euro 2024

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024: Selecao das Quinas Menang Adu Penalti
ilmuan jepang
Ngeri, Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia
kanye west
Kanye West Digugat Akibat Sebut Pekerja Sebagai "Budak Baru"
Hasil Prancis vs Belgia
Hasil Babak 16 besar Euro 2024 Prancis vs Belgia, Skor Tipis 1-0