BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Stadion Manahan, Solo, akan menjadi saksi perjuangan Madura United untuk keluar dari bayang-bayang degradasi saat mereka menghadapi PSS Sleman pada laga pekan ke-17 Liga 1 Indonesia musim 2024/2025, Jumat (27/12) pukul 19.00 WIB.
Pertandingan ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga soal kehormatan dan optimisme untuk menghadapi putaran kedua dengan harapan baru.
Laskar Sape Kerrab datang dengan bekal kemenangan berharga atas Bali United pada 20 Desember lalu. Hasil tersebut seperti secercah cahaya di tengah perjalanan musim yang penuh liku.
Dengan raihan 10 poin sejauh ini, Madura United masih berada di posisi yang rentan, terpaut dua angka dari zona aman. Namun, mereka membawa keyakinan bahwa asa belum sepenuhnya sirna.
Madura United, yang selama ini dikenal dengan loyalitas suporternya, justru menghadapi tantangan lain, bermain tanpa kehadiran pendukung langsung di stadion.
Regulasi Liga 1 musim ini melarang suporter hadir di laga tandang. Meski demikian, semangat dari para penggemar tak pernah surut.
“Saya dan rekan-rekan sangat siap untuk pertandingan nanti. Kami ingin memberikan kebahagiaan di penghujung tahun kepada seluruh pendukung Madura United,” ujar Riski Afrisal, salah satu pilar tim Madura United.
Ia menegaskan pentingnya dukungan moral, meski hanya bisa disampaikan dari kejauhan.
BACA JUGA: Persib Ingin Datangkan Pemain Baru, Bojan Hodak Singgung Masalah Anggaran Belanja Klub
Caretaker pelatih Rakhmat Basuki juga menekankan nilai dukungan bijak dari para suporter.
“Dukung kami dengan doa dan semangat dari rumah. Kami membawa harapan besar untuk pulang dengan kemenangan,” kata pria asal Pamekasan itu.
Musim ini terasa berat bagi Madura United. Ketajaman lini serang dan konsistensi pertahanan menjadi isu utama yang berulang.
Namun, kemenangan atas Bali United memberikan napas segar bahwa segalanya masih mungkin terjadi.
Laga melawan PSS Sleman menjadi seperti pertandingan hidup mati. Kemenangan tidak hanya berarti tambahan tiga poin tetapi juga simbol kebangkitan.
Apalagi, posisi Madura United di klasemen sementara membuat setiap laga menjadi krusial. Jika mereka menang, dan beberapa tim di atasnya terpeleset, perjalanan putaran pertama ini bisa berakhir di luar zona degradasi.
Tahun 2024 menutup tirai dengan berbagai tantangan bagi Madura United. Namun, keberanian mereka untuk terus berjuang di tengah keterbatasan menjadi inspirasi.
Sepak bola seringkali bukan hanya soal skor akhir, tetapi juga soal semangat yang tersisa.
Madura United datang ke Stadion Manahan bukan sebagai unggulan, tetapi sebagai tim yang membawa misi untuk bertahan dan membuktikan diri.
Jika mereka berhasil, kemenangan ini akan menjadi hadiah akhir tahun yang manis, tidak hanya bagi tim, tetapi juga bagi seluruh pendukung yang terus berharap dari kejauhan.
(Budis)