BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Banjir seringkali terjadi ketika musim hujan tiba, teruta di daerah yang rawan banjir. Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan saat banjir, perlu adanya persiapan dan penanganan yang tepat.
Daya tahan tubuh cenderung melemah saat musim hujan akibat perubahan suhu dan kelembapan udara. Jika terkena banjir, risiko terkena penyakit meningkat karena buruknya kualitas air dan lingkungan yang kotor. Beberapa penyakit yang kerap muncul saat banjir meliputi diare, kolera, demam berdarah, malaria, leptospirosis, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Berikut ini adalah persiapan hingga tindakan yang harus anda lakukan saat banjir.
Persiapan Sebelum Banjir
Jika tinggal di wilayah yang rawan banjir, anda perlu melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir selama musim hujan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Menyiapkan Tas Darurat
Siapkan tas berisi perlengkapan darurat yang diperlukan selama banjir, seperti air mineral, makanan instan tahan lama, perlengkapan mandi, pakaian, senter, selimut, serta obat-obatan pribadi. Jangan lupa membawa dokumen penting dalam wadah kedap air untuk menghindari kerusakan.
2. Mengamankan Perabot dan Peralatan Rumah
Simpan perabot dan barang-barang yang biasanya diletakkan di luar rumah ke dalam rumah. Kursi, alat berkebun, selang air, dan perkakas lainnya sebaiknya diamankan agar tidak hanyut atau menghalangi akses keluar saat banjir terjadi.
3. Memperkuat Daya Tahan Tubuh dengan Makanan Bergizi
Pastikan anda dan keluarga mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama buah dan sayur, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga daya tahan tubuh. Cuci buah dan sayur dengan air bersih sebelum dikonsumsi untuk mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.
Untuk meningkatkan ketahanan tubuh, biasakan menyertakan buah dan sayur dalam menu harian, baik saat sarapan, makan siang, maupun makan malam.
4. Menggunakan Air Bersih
Saat musim hujan, lingkungan cenderung lebih lembap dan kotor, sehingga kuman penyebab penyakit lebih mudah berkembang. Air menjadi media utama penyebaran kuman yang bisa masuk ke dalam tubuh.
Pastikan untuk tidak menggunakan air sumur atau ledeng yang tampak keruh dan berbau untuk minum, mandi, atau mencuci pakaian. Langkah ini dapat membantu mencegah infeksi kulit dan gangguan pencernaan.
Dengan persiapan yang baik, risiko terkena penyakit atau kecelakaan akibat banjir dapat dikurangi secara signifikan.
Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Banjir
Jika rumah dan lingkungan sekitar mulai terendam banjir, beberapa langkah berikut harus dilakukan untuk menjaga keselamatan:
- Hindari kontak langsung dengan sumber listrik, terutama di area rumah yang tergenang air.
- Jangan nekat berkendara di jalan yang terendam banjir setinggi 15 cm atau lebih, karena dapat menyebabkan kehilangan kendali dan membahayakan keselamatan.
- Konsumsi air yang terjamin kebersihannya, seperti air mineral kemasan, terutama bagi bayi, anak-anak, dan lansia.
- Gunakan sarung tangan dan sepatu bot karet saat memasuki rumah yang tergenang air untuk melindungi diri dari kuman, kotoran, dan gigitan hewan.
- Jika mengungsi, jaga kebersihan diri dan lingkungan, cuci tangan secara rutin, serta hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
- Bila mengalami batuk atau pilek, gunakan masker dan tutup hidung serta mulut saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran virus.
Langkah yang Perlu Dilakukan Setelah Banjir Surut
Setelah banjir surut, lingkungan sekitar biasanya dipenuhi lumpur dan sampah. Membersihkan rumah dengan benar menjadi langkah penting agar terhindar dari penyakit. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Gunakan perlengkapan pelindung, seperti sarung tangan dan sepatu bot karet, saat membersihkan rumah.
- Bersihkan lantai dan ruangan dari lumpur menggunakan larutan pembersih lantai.
- Disinfeksi perabot dan dinding rumah dengan larutan klorin. Campurkan 1 cangkir cairan klorin dengan 5 galon air untuk membuat larutan disinfektan.
- Buang barang yang sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi, seperti kasur, bantal, guling, atau karpet yang sudah terendam air banjir.
- Waspadai keberadaan hewan liar, seperti ular, yang mungkin masuk ke dalam rumah saat banjir.
- Gunakan kelambu saat tidur untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab demam berdarah dan malaria.
- Pastikan air yang dikonsumsi sudah dimasak hingga matang, karena kemungkinan besar air sumur atau tanah telah terkontaminasi oleh kuman dari banjir.
- Lakukan vaksinasi tambahan, seperti vaksin influenza, demam tifoid, dan rotavirus untuk bayi di bawah enam bulan, guna mencegah penyakit pascabanjir.
Jika anda atau anggota keluarga mengalami gangguan kesehatan setelah banjir, segera periksakan diri ke dokter, terutama jika muncul gejala seperti:
- Demam tinggi disertai batuk dan pilek
- Sesak napas dan nyeri di beberapa bagian tubuh
- Mata tampak kuning
- Gangguan pencernaan, seperti diare, mual, muntah, atau sembelit
BACA JUGA: Hujan Deras Akibatkan Puluhan Ruas Jalan di Jakarta Terendam Banjir
Jika daerah anda rawan banjir, lakukanlah persiapan sebelum banjir, menjaga kebersihan dan keselamatan selama banjir, serta melakukan pembersihan rumah dengan benar setelah banjir surut, untuk meminimalisir terkena penyakit saat banjir.
(Virdiya/Usk)