BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Limbah sayur merupakan salah satu limbah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk, seperti pupuk cair organik, pakan ternak, dan biogas.
Sebagan orang menganggap limbah sayur tidak bisa dimanfaatkan dan seringkali dibuang begitu saja menjadi tumpukan sampah.
Bahan limbah sayur dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk organik cair.
Sejumlah manfaat bisa didapatkan dari pupuk organik cair, seperti meningkatkan kesuburan tanah, memperkuat pertumbuhan tanaman, meningkatkan hasil panen, juga ramah terhadap lingkungan.
Manfaat lain dari pupuk organik cair adalah mengurangi sampah rumah tangga, meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, dan menjaga lingkungan yang lebih hijau dan asri.
Untuk proses pembuatan pupuk organik cair, cukup mengumpulkan sampah sayur atau sampah dapur yang sudah tak terpakai.
BACA JUGA: Mudah, Cara Buat Pupuk ZA Organik! Tanaman Jadi Lebih Sehat
Panduan membuat pupuk organik cair yang mudah dan praktis.
Proses pertama membuat pupuk organik cair dari limbah sayur dengan menyiapkan alat dan bahan. Bahan yang diperlukan hanya limbah sayur atau sampah dapur, kotoran ternak dan EM4 yang berfungsi sebagai bioaktivator.
Sedangkan alat yang digunakanuntuk membuat pupuk organik cair dari limbah sayur ini adalah ember atau gentong, selang, pisau, pengaduk, dankarung atau plastik bekas.
Setelah bahan dan alat tersedia, pembuatan pupuk organik cair dapat mulai dibuat dengan langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.Siapkan alat dan bahan, seperti pisau, karung atau plastik bekas, ember atau gentong. Limbah sayur yang sudah disiapkan kemudian dipotong sekitar 2-5 sentimeter.
2.Lalu, masukan potongan sayur kedalam wadah tertutup yang telah disediakan bersama dengan kotoran ternak. Perbandingannya antara limbah sayur dan kotoran ternak sebanyak 3:1.
3.Selanjutnya, buat larutan EM4 dengan takaran 50 ml EM4 dan 950 ml air.
4.Campurkan EM4 kedalam bahan pupuk dengan perbandingan 1:1.
5.Tutup gentong atau ember, lalu buat lubang pada tutupnya sehingga selang dapat dimasukan. Pada bagian ujung selang, masukan kedalam botol yang berisi air.
6.Aduk pupuk setiap dua hari sekali.
7.Proses fermentasi ini akan berlangsung 25 hingga 30 hari. Apabila tidak ada gelembung udara dari gentong, artinya proses fermentasi sudah selesai.
Pupuk organik yang telah berhasil aka menghasilkan aroma seperti bau tapai. Sedangkan jika proses fermentasi mengelurkan bau busuk, maka proses fermentasi tersebut gagal dan pupuk tidak dapat diaplikasikan ke tanaman.
8.Pada proses terakhir, saring pupuk dari limbah sayur untuk memisahkan antara air dan ampasnya. Air pupuk dapat diaplikasikan ke tanaman dengan cara di siram atau disemprot. Sedangkan ampasnya dapat dicampur dengan media tanam.
(Magang UIN SGD/Irma Prita-Aak)