BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Masa libur sekolah sering kali menjadi momen santai bagi para pelajar. Namun di sisi lain, situasi ini juga menimbulkan tantangan baru dalam menjaga ketertiban dan keamanan kota.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan pentingnya kewaspadaan terhadap mobilitas remaja selama periode libur panjang ini, terutama yang berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor secara bergerombol.
“Kita harus mewaspadai masa liburan sekolah. Banyak remaja berkeliaran dan bergerombol naik motor. Ini bisa memicu potensi kerawanan jika tidak diawasi dengan baik,” kata Muhammad Farhan, di Balai Kota Bandung, Selasa (1/7/2025).
Farhan juga mengungkapkan Pemkot Bandung terus memantau perilaku remaja di masa liburan, khususnya menjelang malam hari. Meski patroli malam belum diberlakukan kembali selama libur sekolah, pengawasan tetap dilakukan, dan kebijakan patroli akan diaktifkan kembali usai libur berakhir.
“Saat ini patroli malam belum diterapkan karena masih dalam masa liburan. Tapi setelah masuk sekolah, patroli akan kami jalankan lagi sebagai bagian dari pengamanan di jam-jam rawan,” ucapnya.
Selain itu, Farhan juga menanggapi sindiran sejumlah pihak yang menyebut Bandung sebagai “Gotham City” sebuah julukan yang mengaitkan kota dengan citra tidak aman akibat maraknya aksi kriminalitas.
Menurutnya, stigma tersebut harus dilawan dengan kerja nyata di lapangan, meski diakui masih ada titik-titik rawan yang perlu penanganan khusus.
“Stigma Bandung sebagai Gotham harus kita hilangkan. Salah satu penyebab kerawanan adalah masih banyaknya PJU (Penerangan Jalan Umum) yang belum merata dan belum optimal. Ini sedang kami kejar penyelesaiannya,” ucapnya.
Baca Juga:
Wali Kota Farhan Tanggapi Kasus Pencurian di Masjid Raya Bandung
Dalam upaya menciptakan kota yang lebih aman, Pemkot Bandung terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung keamanan, termasuk perbaikan dan pemasangan lampu jalan di titik-titik gelap yang rawan kejahatan.
“Kejahatan itu terjadi karena ada niat dan kesempatan. Kalau niat sulit diubah, maka kita harus hilangkan kesempatannya. Maka dari itu, infrastruktur seperti lampu jalan harus terus dibenahi,” ujarnya.
Farhan juga menyoroti wilayah perbatasan antara Kota Bandung dan kabupaten sekitarnya yang dinilai masih rawan. Dirinya juga menegaskan pentingnya sinergi antarwilayah dan antar aparat untuk menutup celah kerawanan.
“Daerah perbatasan adalah titik paling rawan. Tapi koordinasi antarkepolisian, termasuk antar Polres, sudah berjalan dengan baik. Sinergi seperti inilah yang terus kita dorong,” ungkapnya.
Melalui berbagai langkah tersebut, Farhan berharap Bandung bisa terus menjadi kota yang ramah dan aman, terutama bagi anak-anak dan remaja. Dirinya pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam menjaga lingkungan sekitar.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan partisipasi aktif warga untuk menciptakan ruang kota yang aman, nyaman, dan humanis bagi semua,” pungkasnya.
(Budis)