Letjen Kunto Batal Dimutasi, TB Hasanuddin Prihatin TNI Digoyah Politik!

[info_penulis_custom]
mutasi letjen kunto
(X/@brother_jhon)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyoroti pembatalan mutasi terhadap tujuh perwira tinggi (pati) TNI, termasuk Letjen Kunto Arief Wibowo.

Ia menilai, insiden itu mencerminkan TNI terlalu mudah terpengaruh oleh tekanan politik, sesuatu yang seharusnya tidak terjadi pada institusi pertahanan negara.

“Pergantian Letjen Kunto Arief, lalu beberapa hari kemudian dibatalkan melalui surat keputusan baru, menunjukkan bahwa TNI terlalu mudah digoyah oleh urusan-urusan politik. Ini tidak boleh terjadi,” ujar Hasanuddin dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (3/5/2025).

Hasanuddin, yang juga merupakan purnawirawan TNI, menyoroti anggapan publik bahwa pencopotan Letjen Kunto terkait dengan posisi politik ayahnya, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno.

Try diketahui menjadi bagian dari Forum Purnawirawan TNI-Polri yang mendorong usulan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA:

Letjen Kunto Anak Try Sutrisno Batal Dimutasi, Kenapa?

Pidato Hari Buruh Prabowo: Bahas Kalah Beruntun di Pilpres, Bikin Massa Terkekeh

Di sisi lain, posisi Kunto sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I digadang akan terganti oleh Laksamana Muda Hersan, eks ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Mutasi prajurit aktif tidak seharusnya dipengaruhi oleh opini masyarakat sipil atau tekanan politik. Ini preseden buruk bagi profesionalisme TNI,” tegas politikus PDI-P tersebut.

“Seharusnya keputusan mutasi didasarkan pada kebutuhan organisasi, bukan karena permintaan pribadi,” tambahnya.

Hasanuddin menambahkan bahwa perubahan mendadak dalam surat keputusan (SK) mutasi memperlihatkan ketidakkonsistenan yang mengganggu stabilitas internal TNI. Ia juga menilai kondisi ini bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap netralitas dan independensi TNI sebagai alat pertahanan negara.

“TNI adalah alat negara, bukan alat politik. Mutasi harus bersandar pada pertimbangan objektif dan strategis demi kepentingan organisasi. Jangan diombang-ambingkan oleh tekanan eksternal,” tegasnya lagi.

Lebih jauh, ia mengkritik kepemimpinan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang dinilai tidak cukup tegas menjaga independensi institusi.

“Menurut hemat saya, kepemimpinan Panglima TNI saat ini tidak baik. Seharusnya sejak awal beliau menolak mutasi Letjen Kunto jika itu memang tidak berdasarkan kepentingan organisasi. Kepemimpinan seperti ini patut dievaluasi,” ujarnya.

(Saepul)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jk prabowo
JK Sebut Ekonomi Indonesia Lambat Bukan Salah Prabowo, Jadi Penyebabnya?
istilah odol
Kakorlantas Minta Media Tak Pakai Istilah ODOL Dalam Pemberitaan
BMKG laporkan GRIB-2
Posko Ormas GRIB yang Berdiri di Lahan BMKG Dibongkar
Fakta Bobotoh Terjatuh dari Flyover Pasopati Saat Konvoi Juara Persib
Fakta Bobotoh Terjatuh dari Flyover Pasopati Saat Konvoi Juara Persib
sidang isbat idul adha
Sidang Isbat Idul Adha Bakal Digelar 27 Mei
Berita Lainnya

1

Kunci Jawaban Perbedaan Gambar di Event Naruto x MLBB

2

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

3

Kata-kata Broadcast Promosi Hewan Kurban, Paling Efektif!

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Begini Arus Lalu Lintas saat Pawai Persib Juara
Cek, Begini Arus Lalu Lintas saat Pawai Persib Juara
kemarau basah-1
Waspada! Bencana Ini Mengintai Saat Kemarau Basah
Ribuan Bobotoh Berbondong-Bondong Padati Gedung Sate 
Ribuan Bobotoh Berbondong-Bondong Padati Gedung Sate 
Persib Juara Liga 1 2025, Warga Jawa Barat Tumpah Ruah ke Jalanan Sambut Pawai Kemenangan
Persib Juara Liga 1 2025, Warga Jawa Barat Tumpah Ruah ke Jalanan Sambut Pawai Kemenangan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.