BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Prabowo Subianto rombak jajaran menteri di Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025), salah satunya mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pengamat ekonomi menanggapi pergantian Menteri Keuangan ini sebagai langkah positif yang diambil Presiden.
Analis Ekonomi Unversitas Pasundan, Acuviarta Kartabi menanggapi isu digantinya Menteri Keuangan Sri Mulyani oleh Purbaya Yudhi Sadewa sebagai hal yang positif.
Sri Mulyani memiliki rekam jejak panjang sebagai Menteri Keuangan dengan hampir dua dekade di tiga era pemerintahan menduduki posisi sebagai Menteri. Namun, Acuviarta mengungkapkan selama ini belum ada perubahan yang signifikan dari segi kebijakan fiskal Indonesia.
Acuviarta menilai, langkah Presiden Prabowo mengganti posisi Menteri Keuangan dapat dipandang sebagai upaya positif untuk mencari terobosan baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ini mungkin langkah yang sudah tepat dari Prabowo untuk mencari terobosan baru dalam mendorong ekonomi nasional,” ujar Acuviarta, saat dihubungi TeropongMedia, Selasa (9/9/2025).
Disisi lain, Acuviarta mengungkapkan langkah ini mungkin merupakan upaya Prabowo untuk menjaga stabilitas politik, usai adanya kritik dari masyarakat terkait kebijakan dari menteri Sri Mulyani yang dirasa kurang pro rakyat.
Kebijakan fiskal Sri Mulyani terkait pajak dan tunjangan menuai kritik hingga memicu gelombang demonstrasi akhir Agustus, memperkuat desakan agar terjadi perubahan di kursi Menteri Keuangan.
“Pergantian yang dilakukan Prabowo ini, disatu sisi merupakan respon pemerintah terhadap tuntutan rakyat, sekaligus juga untuk menjaga stabilitas politik,” ucap Acuviarta.
Baca Juga:
Rupiah Ikut Tertekan Usai Prabowo Ganti Sri Mulyani, Pengamat: Pasar Wait and See
Tangis Sri Mulyani Pecah Usai Pamit ke Ratusan PNS di Kemenkeu
Namun, gejolak pasar terjadi menyusul digantinya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam reshuffle kabinet. Pergantian sosok kunci di bidang fiskal ini memicu anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Senin (8/9/2025) serta pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS pada Selasa (9/9/2025) pagi.
Meskipun begitu, Acuviarta menyampaikan bahwa kondisi ini merupakan volatilitas jangka pendek sebagai respon terhadap ketidakpastian pasar. Acuviarta optimistis Purbaya Yudhi Sadewa mampu mengembalikan kepercayaan pasar berkat rekam jejak panjangnya serta pengalamannya yang luas di pasar modal.
Selain di pasar modal, Pubaya memiliki pengalaman yang cukup panjang di pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Perekonomian (2010-2014) dan Deputi di Kantor Staf Presiden (2015).
Ia juga pernah memegang berbagai posisi strategis di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2016-2020) yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelum dilantik menjadi Meteri Keuangan, Purbaya juga menjabat sebagai Ketua Dewan Komisione (LPS).
Berbekal pengalaman tersebut, Acuviarta menilai bahwa Purbaya Yudha Sadewa menjadi sosok yang mumpuni untuk melanjutkan esrtafet kepemimpinan Menteri Keuangan.
“Mungkin ini harapan juga ya, semoga Purbaya Yudha Sadewa sebagai Menteri Keuangan bisa memberikan terobosan baru” jelas Acuviarta.
(Raidi/Budis)