BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dilaporkan Banjir setinggi 1,5 meter di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, hingga Rabu (14/5/2025) pagi masih belum surut. Sebanyak lebih dari 262 keluarga terdampak dan sebagian terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Berdasarkan pantauan udara, deretan rumah di permukiman padat penduduk di Kelurahan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, terpantau masih tenggelam akibat banjir setinggi lebih dari satu meter. Ratusan rumah warga ini, sebagian telah kosong ditinggalkan penghuninya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir yang terjadi sejak Senin (12/5/2025) lalu telah menyebabkan ratusan rumah yang tersebar di 7 RT terendam banjir Samarinda dengan ketinggian mulai dari 50 sentimeter hingga yang terparah mencapai 1,5 meter.
Berdasarkan informasi yang didapat, jumlah rumah yang terendam banjir di Kelurahan Tani Aman ditaksir mencapai ratusan rumah. Ada tujuh RT yang terdampak banjir. Semua rumah dipastikan terdampak oleh genangan banjir Samarinda sehingga sebagian besar masyarakat yang terdampak banjir, masih kesulitan untuk bisa beraktifitas sehari-hari.
Lokasi banjir Samarinda paling parah, mencapai 1,5 meter, terjadi di RT 2 dan RT 3. Warga terdampak banjir Samarinda kini sangat membutuhkan bantuan berupa makanan siap saji, dan pasokan air bersih. Tak sedikit warga yang masih bertahan di dalam rumahnya masing-masing, sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama mengakibatkan banjir merendam lima kecamatan yang berada di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (12/5) pukul 10.00 WITA.
“Peristiwa ini menyebabkan satu warga a/n Ikhsan meninggal dunia dan satu balita laki laki usia 2,5 tahun masih hilang terseret arus, untuk kerugian materiil dilaporkan 36 akses jalan dan dua fasilitas pendidikan terdampak, Kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga:
Cegah Banjir Majalaya, Normalisasi Sungai Cidawolong Dimulai
Tim SAR Gabungan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Wilayah Cianjur
Lebih lanjut Abdul Muhari menelaskan banjir ini menyebabkan lima kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Samarinda Utara, Kecamatan Samarinda Ulu, Kecamnatan Sungai Pinang, Kecamatan Samarinda Ilir dan Kecamatan Loa Janan Ilir.
“Petugas gabungan masih melakukan penyisiran untuk mencari korban hilang dan terus lakukan asesmen dan dilaporkan bahwa kondisi terkini banjir masih belum surut dengan ketinggian air 35 – 80 sentimeter,” katanya. .
Abdul Muhari menabahkan, peristiwa tanah longsor juga terjadi di Kota Samarinda dan menyebabkan 2 warga meninggal dunia a/n Hamdana dan Nasrul serta dua lainnya atas nama Nurul Shakira dan Safitri masih dalam pencarian tim gabungan pada hari Senin (12/5)
“Kejadian ini melanda lima kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda Utara, Kecamatan Samarinda Ulu, Kecamatan Palaran, Kecamatan Sambutan dan Kecamatan Loa Janan Ilir,” ungkapnya..
Berdasarkan data yang diterima BNPB tercatat sebanyak dua warga meninggal dunia, dua warga masih dalam pencarian, 21 jiwa terdampak dan 4 jiwa mengungsi, sementara untuk kerugian materiil dilaporkan empat rumah rusak berat, dua rumah rusak ringan, tiga rumah terdampak, satu ruas jalan tertutup dan jaringan listrik masih terputus.
Kondisi terkini yang dilaporkan BPBD Kota Samarinda pada Senin (12/5/2025) petugas gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang dan akan dilanjutkan pada hari ini (13/5/2025). (Usk)