Kongres III IA ISBI Bandung 2023 Usung Tema “Mengawal ISBI Ngajomantara”

Kongres III IA ISBI Bandung 2023
Kongres III IA ISBI Bandung 2023 Usung Tema "Mengawal ISBI Ngajomantara".(Ilustrasi: ISBI).

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Ketua Panitia Penyelenggara Ikatan Alumni (IA) III Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Cecep Ahmad Hidayat, mengungkapkan, Kongres IA III ISBI Bandung tahun 2023 merupakan implementasi dari amanat AD/ART sebagai kelengkapan lembaga, terutama amanat dari kewajiban menyelenggarakan kongres setiap 5 (lima) tahun sekali.

“Di samping itu, Kongres ini merupakan forum resmi yang dapat mengakomodasi dinamika anggota, yang dalam perjalanan roda organisasi memiliki beragam aspirasi yang penting untuk disalurkan,” kata Cecep melalui keterangan tertulisnya, Minggu, (10/12/2023).

Menurut Cecep, di luar kepentingan formal, eksistensi ISBI Bandung tidak bisa dipisahkan dengan sejarah keberadaan KORI, ASTI, dan STSI, di mana di tahun 2023 ini tepat menginjak usia 55 (lima puluh lima) tahun. Usia tersebut selain menunjukkan sejarah panjang, juga menunjukkan kualitas dan kuantitias alumni, yang beragam, lintas generasi, dari erta tahun 70-an, hingga tahun 2000-an.

“Kongres kali ini diharapkan menjadi ajang silaturahmi, dialog antar angkatan, wadah diskursif seni budaya yang mempertemukan pikiran-pikiran lintas generasi,” ujarnya.

Cecep juga mengatakan, tema kongres kali ini bertajuk “alumni sebagai sumber daya manusia kebudayaan: mengawal ISBI ngajomantara” dilandasi atas kesadaran, bahwa menjadi mahasiswa adalah proses menimba ilmu di kampus yang menjadi rumah, dan menjadi alumni adalah proses mengabdi pada kampus.

“Ini sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan ISBI Bandung 2015-2039, dengan misi ISBI menuju kampus Badan Layanan Umum yang lebih mandiri sekaligus menjadi agen pemajuan kebudayaan,” katanya,

Alumni ISBI –KORI, ASTI dan STSI, lanjut Cecep, merujuk pada semangat ISBI Bandung dalam pemajuan kebudayaan dengan sendirinya menjadi bagian dari agen pemajuan kebudayaan tersebut, hal ini dikuatkan dengan UU Pemajuan Kebudayan, di mana setiap subjek/personal maupun organisasi yang terkait langsung dengan Objek Pemajuan Kebudayaan dan seni adalah bagian di dalamnya merupakan Sumber Daya Manusia Kebudayaan.

“Dalam implementasi visi-misinya, ISBI Bandung kemudian memetakan sebuah program bertajuk “ISBI Bandung Saampar Jabar, Sa-Nusantara, Ngajomantara”. Secara serial dalam tema program tersebut kami pahami “ngajomantara” (Eksistensi ISBI mendunia) sebagai tujuan “akhir” dalam rangkaian misi ISBI setelah “Saampar Jabar” (Eksistensi ISBI di setiap ruang Jawa Barat), dan “Sa-Nusantara” (Eksistensi ISBI skala nasional),” beber Cecep.

Kongres III IA ISBI Bandung 2023
Panitia Kongres III IA ISBI Bandung 2023.(Foto: ISBI).

Dukungan dan Peserta

Dalam dinamika menuju inisiasi kongres, telah banyak masukan, saran, terhadap eksistensi Ikatan Alumni, dan dinamika tersebut diamini oleh pihak kampus sebagai suatu hal yang positif, kemudian pihak kampus merespon melalui Rektor dengan mengundang berbagai perwakilan alumni untuk membicarakan kegiatan strategis dalam mengakomodasi dinamika tersebut.

Dari pertemuan lintas Angkatan yang diinisiasi pihak kampus pada 4 Desember 2023, disepakati bahwa untuk mewadahi setiap masukan dan saran, perangkat kongres adalah forum yang paling memungkinkan untuk dijadikan wadah tersebut. Akhirnya di tanggal dan hari yang sama, segera dibentuk kepanitiaan untuk penyelenggaraan kongres yang bersifat mendesak, sehingga disepakati bahwa kongres harus terselenggara sebelum berganti tahun

Panitia Penyelenggara Kongres melibatkan perwakilan lintas angkatan, dan lintas jurusan atau prodi. Terdiri dari jurusan teater, karawitan, tari, seni rupa, dan film, dari angkatan 1986 hingga Angkatan 2012. Kegiatan ini didukung langsung oleh pihak Kampus melalui rektorar, pengurus pusat IA, dan lintas Angkatan dari berbagai jurusan dan program studi ASTI, STSI, dan ISBI Bandung.

Tempat dan Undangan

Sesuai dengan putusan yang disepakati pada pertemuan 4 Desember 2023, bahwa kongres bersifat mendesak dan seyogianya dilaksanakan sebelum pergantian tahun, maka panitia dan pihak kampus, termasuk pengurus IA menyepakati tanggal 23 Desember sebagai tanggal yang paling mungkin dipilih.

Untuk efentivitas pelaksanaan, Panitia Penyelenggara memilih Gedung Oleh Seni Patanjala ISBI Bandung sebagai tempat diselenggarakannya kongres.

Empat hari pasca penetapan Panitia Penyelenggara Kongres, berbagai persiapan, khususnya kelengkapan Kongres ditempuh, terutama undangan perwakilan angkatan yang menjadi kelengkapan utama.

Berdasarkan norma aturan peserta yang dalam berbagai catatan dirasa tidak terpenuhi selama 5 tahun kepengurusan, Panitia Penyelenggara merumuskan sasaran undangan kepada:

  1. Alumni Perwakilan berdasarkan Angkatan di setiap Jurusan dan Program Studi ASTI-STSI-ISBI Bandung.
  2. Setiap Perwakilan Angkatan di setiap Jurusan dan Program Studi ASTI-STSI-ISBI Bandung memiliki 1 (satu) hak suara.
  3. Sasaran peserta Undangan Kongres ditujukan pada Angkatan tahun 1973 s.d tahun 2020, yang terdiri dari Jurusan/Program Studi: 1) Tari, 2) Seni Karawitan, 3) Teater, 4) Seni Rupa, 5) Angklung dan Musik Bambu, 6) Tari Sunda, 7) Seni Murni, 8) Tata Rias dan Busana, 9) Kriya Seni, 10) Antropologi Budaya, 11) Televisi dan Film, dan 12) Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Pasca Sarjana.
  4. Estimasi perwakilan dari sasaran peserta Undangan Kongres berjumlah -/+ 260 Peserta.

 

Selain itu, Cecep juga mengungkapkan, dalam AD/ART terdapat norma tentang dua jenis kongres, yakni kongres, dan kongres luar biasa. Kongres adalah “kongres setiap 5 tahun sekali”, sementara “kongres luar biasa” adalah kongres yang diadakan sebelum memenuhi waktu 5 tahun.

“Bersamaan dengan berbagai masukan dan saran terhadap eksistensi IA dengan AD/ART di dalamnya, panitia penyelenggara memilih format “kongres 5 tahunan” sebagai forum resmi dalam rangka mengakomodasi setiap masukan dan saran alumni, pertimbangannya terutama melihat waktu berjalan kepengurusan yang sudah melampaui batas waktu 5 tahun sehingga “kongres 5 tahun-an” dirasa tepat, relevan, dan relatif membutuhkan kelengkapan sederhana dibanding kongres luar biasa,” jelas Cecep.

Pertimbangan lainnya, kata Cecep, adalah bahwa dinamika aspirasi dari alumni perlu segera direspon oleh sebuah forum yang mampu mengakomodasi masukan dan saran secara resmi.

“Semoga setiap aspirasi, catatan, masukan, dan berbagai kritik, melalui forum kongres ini dapat tersalurkan dengan efektif, dan menghasilkan kesepakatan konstruktif terhadap eksistensi IA ke depan. Harapannya, eksistensi alumni bisa dengan baik diwadahi dalam sebuah forum formal dalam mengawal cita-cita ISBI ke depan, untuk kemajuan kampus, alumni, dan seni budaya,” pungkasnya.

 

(Firman/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Manfaat Pasang Kamera CCTV
3 Manfaat Pasang Kamera CCTV di Rumah
Quote Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi: Bapak Bangsa India dengan Quote yang Inspiratif
Daerah Batu
Mengenal Kota Batu, Surga Wisata dengan Segudang Fakta Menarik!
Xiaomi 14T series
Xiaomi 14T Series Lolos Sertifikasi di Indonesia, Kapan Rilis?
Jenis Kamar Hotel
Yuk, Kenali Jenis Kamar Hotel Sebelum Check In!
Berita Lainnya

1

Tips Beli Tiket Presale Konser Bruno Mars di Jakarta!

2

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF

3

Salurkan Dana BSPS, bank bjb Tandatangani MOU dengan Kementerian PUPR

4

Kanada Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti 4-3, Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024

5

Dani Olmo, Man of the Match Spanyol vs Jerman Perempat Final Euro 2024
Headline
penyesalan terbesar manusia
5 Penyesalan Terbesar Manusia Menjelang Ajal
Jersey Olimpiade Timnas Indonesia Dipuji Prabowo
Jersey Olimpiade Timnas Indonesia Dipuji Prabowo: 'Bagus Sekali'
WNI di Jepang Ternyata Ditangkap Kasus Narkoba
Dikabarkan Hilang, WNI di Jepang Ternyata Ditangkap Kasus Narkoba
justin bieber
Justin Bieber Nyanyi di Pernikahan Crazy Rich Asia, Dibayar Rp160 Miliar