YOGYAKARTA,TM.ID: DPR RI mewanti-wanti anak muda jangan main curang, nekat daftar ASN (Aparatur Sipil Negara) pakai joki, karena sistem pengawasan yang dilakukan pemerintah saat ini sudah ekstra ketat.
Pendaftaran ASN tersebut baik untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal itu ditegaskan oleh Anggota Komisi II DPR RI Riyanta, mengingat sistem penerimaan ASN yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 ini akan lebih termonitor dengan ketat.
Tujuannya tak lain untuk memonitor praktik-praktik kecurangan dari tiap tahap penerimaan seleksi CASN agar lebih dapat diantisipasi.
“Karena itu saya mengimbau kepada generasi muda, anak-anak muda, yang ingin masuk di ASN, saya pastikan bahwa sekarang tidak bisa diakali. Jadi tidak ada calo-calo yang bermain,” tegas Riyanta, dikutip dari Parlementaria, Rabu (6/3/2024).
Andaipun masyarakat mendengar masih ada orang-orang yang seolah-olah bisa membantu untuk lolos CASN, lanjut dia, maka dipastikan itu adalah penipu.
“Karena juga baru kemarin saya diminta untuk membantu untuk masuk TNI AU, saya katakan tidak bisa membantu. Ini saya katakan, tidaklah benar,” tegas Politisi Fraksi PDIP ini.
BACA JUGA: Di Jabar, 2.100 Orang Ikuti Seleksi PPPK Tenaga Kesehatan, Begini Cara Panitia Cegah Joki
Joki CPNS Diringkus Kejaksaan
Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) telah meringkus pria inisial AW (60) yang diduga menjadi otak sindikat joki tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kejaksaan RI tahun 2023.
Mia Amiati, Kepala Kejati Jatim, menyatakan, pihaknya mengamankan AW pada Jumat (8/12/2023) pekan lalu di Magelang Jawa Tengah.
Terbongkarnya kasus ini berawal dari Tim Intelijen Kejati Jatim yang mengamankan perempuan inisial EYD penjoki pada tes CPNS Kejaksaan RI.
“Di Jawa Timur menerima (laporan) ada informasi perjokian saat penerimaan CPNS. Kita ingin mengecek dari pertemuan ini karena kita ingin negara ini hidup dalam situasi yang jujur. Jadi, jangan dibiasakan dengan hal-hal yang tidak jujur. Pegawai negeri itu seluruh penyelenggara negaranya harus jujur,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Syamsurizal, kepada Parlementaria di kesempatan yang sama.
“Jadi yang namanya sistem seleksi melalui CAT ini benar-benar tidak bisa diakal-akali”
Politisi Fraksi PPP ini meyakini BKN dan segenap mitra yang terlibat dalam CASN tersebut sudah memperkuat sistem pengawasan.
“Tadi sudah disampaikan dengan sistem kamera face recognition yang bisa mengecek tentu orang-orang yang daftar ikut tes tentu orang yang fotonya sudah terdata. Jadi itu bisa menghalangi supaya tidak terjadinya perjokian. Jadi yang namanya sistem seleksi melalui CAT ini benar-benar tidak bisa diakal-akali,” tutupnya.
(Aak)