BANDUNG, TEROPONGMEDIA. ID — Podcaster sekaligus komika, Mamat Alkatiri tetap memuji permainan Timnas Indonesia yang harus menelan kekalahan atas China pada lanjutan pertandingan Grup 3 Putaran Ketiga Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurut Mamat Alkatiri permainan Indonesia terus berkembang, namun masih menyisakan tumpukan tugas untuk dibenahi.
Dilihat dari segi permainan, Mamat Alkatiri menilai agresifitas Indonesia mampu menekan ruang gerak para pemain China yang secara bertahap membangun. Situasi ini membuat China mempertebal area pertahanannya demi meredam agresifitas tim Garuda dan menerapkan permainan transisi cepat lewat kolektifitas tiga pemain depannya.
“Secara tim secara position ball mereka gak bisa apa-apa, dan masalahnya di counter attack-nya China aja, tetapi yang di kita juga PR banget bagaimana menghadapi tim yang seperti China yang menumpuk pemain di sepertiga pertahanan mereka, hanya membiarkan tiga pemain saja yang bergerak,” buka Mamat saat dihubungi awak media.
Situasi tersebut cukup menguntungkan China karena bisa membaca arah serangan skuat Garuda. Bahkan situasi tersebut semakin leluasa bagi China ketika pertahanan Indonesia masih labil saat transisi serangan mulai diterapkan. Terlebih bobot umpan panjang para pemain China juga sangat berkualitas, sehingga pemain bertahan Indonesia terlihat kebingunan dalam membaca serangan.
“Kita bermain position football sudah rapih banget 15-20 menit awal menguasai jalannya pertandingan tetapi kita terpancing dengan permainan China yang long ball cepat ke depan. Gerusak gerusuk ke depan itu yang menyebabkan juga gol kedua terjadi, lihat saja Ivar pegang bola Ragnar buru-buru ke depan akhirnya kehilangan bola dan serangan balik satu dua sentuhan dan gol,” ujar pemeran Beben di film Agak Laen tersebut.
Pada babak kedua, Mamat melihat agresifitas permainan Indonesia jauh lebih meningkat ketimbang di babak pertama. Hanya saja Mamat menilai ada beberapa pemain yang perannya kurang optimal karena perubahan posisi. Beberapa diantaranya ialah Calvin Verdonk, Nathan Tjoe A On, dan Ivar Jenner.
Padahal menurut pengamatannya, kinerja Calvin akan jauh optimal apabila ditempatkan di posisi naturalnya. Apalagi secara atribut, Calvin mampu mengurai sisi sayap China dan itu akan memberi ruang bagi pemain lain. Ditambah lagi, Calvin juga bisa lebih maksimal saat serangan China muncul lewat sisi sayap.
“Di babak kedua ada perubahan, tapi yang masih saya sesalkan adalah keputusannya Shin Tae Yong kenapa Verdonk di babak pertama tidak bermain di posisi aslinya, untuk mengurai sayap-sayap sehingga di tengah terdapat ruang, dan sayap kita juga bisa kencang ke depan mengisi ruang itu saat serangan balik atau naik itu,” imbuh Mamat.
Tak hanya itu, ia pun heran dengan keputusan Shin Tae-yong memasang Thom Haye di babak kedua dan menaikan posisi Ivar Jenner untuk mendekat dengan jajaran pemain depan. Ditambah lagi perubahan itu membuat sejumlah pemain terlihat tidak tenang dan itu menjadi santapan empuk China untuk terus melakukan tekanan.
“Tapi ternyata masih Nathan yang bermain di situ dan kenapa juga Tom Jan Haye bermain di babak kedua dan Ivar Jenner bermain lebih ke atas permainan. Sebab di babak pertama kita terlalu buru-buru, itu serangan balik kesalahan kita terlalu buru-buru. Jadi terburu-buru itu santapan tim seperti China yang bermodalkan Counter attack,” ujar Mamat.
• Peluang Lolos Tetap Terbuka, Mamat Sebut Kuncinya di Pertandingan Kandang
Meski kalah, pria asal Papua Barat itu merasa peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Sebab, masih ada 6 pertandingan yang dihadapi Indonesia. Apalagi peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih bisa ditempuh lewat jalur putaran keempat dengan mengamankan posisi ketiga atau keempat di klasemen akhir Grup 3.
“Tentu ada peluang karena masih ada 6 pertandingan, di grup ini semua punya peluang Australia baru 5 poin Arab Saudi nanti lawan Bahrain, taruh lah Bahrain kalah dan persaingan di bawah sama saja. China Indonesia tiga poin Bahrain 4 poin, Saudi 7 poin kita masih punya peluang,” tambahnya.
BACA JUGA: Kalah dari Tiongkok, Erick Thohir akan Evaluasi Timnas Indonesia
Kuncinya kata Mamat, Indonesia harus mampu meraih kemenangan di dua pertandingan kandang kontra Bahrain dan China. Ia yakin, apabila kedua pertandingan tersebut bisa dimenangkan, maka langkah Indonesia akan lebih mudah, setidaknya melalui jalur putaran keempat.
“Sebelumnya saya bilang 3 poin dari 4 pertandingan, anggap di kandang lawan Bahrain dan China harus 6 poin. Kita berusaha lawan Arab di kandang bisa curi poin bahkan menang. Kalau bisa curi poin dari Arab atau Jepang itu sangat bagus untuk kita, untuk menghabisi di Bahrain dan China.” tutup Mamat.
(Usk)