BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemain bertahan Persib Bandung, Gustavo Franca mendapatkan julukan baru dari Bobotoh. Setelah dipanggil A Gus karena wajahnya yang mirip dengan orang Sunda, kini Bobotoh menambahkan julukan baru, yaitu Gustavo Airlines.
Penambahan ‘Airlines’ merupakan hasil kreativitas Bobotoh karena Gustavo selalu unggul dalam duel udara. Yang terbaru, sundulannya menjadi penentu kemenangan Persib atas Bali United pada pekan ke-29 Liga 1 2024/2025.
Mendengar julukan tersebut, Gustavo hanya bisa tersenyum. Ia pun tak bisa mengomentari banyak hal akan julukannya tersebut dan hanya bisa memberi pujian kepada Bobotoh.
“Saya harus berkata apa? tapi mungkin ini bagus untuk julukan itu,” buka Gustavo kepada awak media.
BACA JUGA:
Tensi Pertandingan Kontra Bali United Sangat Mendidih, Bojan Hodak Sebut Persib Bisa Kuasai Atmosfer
Kompetisi Askot PSSI Kota Bandung Bertajuk Piala Persib Resmi Dibuka
Bagi Gustavo, ini memang menjadi momen bahagia karena kemenangan tersebut membuat timnya lebih dekat dengan gelar juara. Tentu Persib akan bekerja keras demi menggapai gelar keduanya secara beruntun.
“Tentunya ada perasaan menyenangkan bisa mendapat dukungan suporter, kami bekerja keras untuk ini,” jelas pemain asal Brasil itu.
Ia pun melanjutkan, karakter bermainnya memang terlihat pada laga kontra Bali United. Sebagai pemain bertahan, sudah seharusnya bisa memenangi duel udara, apalagi Persib sangat memerlukan kemenangan di laga ini.
“Karakteristik saya memang harus berjuang pada situasi tersebut dan saya tidak selalu berhasil memenangi itu (duel udara). Saya hanya berusaha untuk melakukan itu dan terkadang kerja keras membuahkan hasil,” jelasnya.
Termasuk selebrasi emosionalnya usai mencetak gol ke gawang Bali United. Dimana Gustavo langsung berlari ke arah bench Bali United, lalu melakukan selebrasi di depan pemain cadangan dan staf kepelatihan lawan.
Menurutnya, selebrasi itu memang sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi dan menurunkan mental lawan. Namun sejatinya, perayaan itu hanya perayaan biasa dari pertarungan tensi tinggi di laga tersebut.
“Ini tergantung momen di pertandingan, ketika bermain di pertandingan seperti ini, di dalam lapangan itu perasaannya gila. Jadi itu hanya perayaan dan juga kompensasi dari apa yang saya lakukan.” tutup Gustavo.
(RF/Usk)