JAKARTA,TM.ID: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengevaluasi prosedur pemeriksaan dan perawatan jalur rel. Investigator Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian KNKT Riduan Akbar mengatakan, prosedur dan pemeriksaan rel yang tidak tepat dapat berakibat fatal.
Ia menambahkan, salah satu akibatnya adalah rel melengkung, karena adanya proses pemuaian. Rel melengkung inilah menjadi penyebab KA 17 Argo Semeru anjlok, hingga tertabrak KA Argo Wilis.
Riduan menggambarkan, pemuaian rel sangat mungkin terjadi karena cuaca panas.
“kemudian kondisi celah antara sambungan rel kurang efektif untuk mengakomodir pemuaian rel tersebut,” kata Riduan dalam keterangan tertulis melalui RRI, Sabtu (17/2/2024).
BACA JUGA:Persinyalan Pemicu Kecelakaan KA di Cicalengka Kabupaten Bandung
Pihak KNKT juga menyarankan PT KAI menghentikan sementara seluruh perjalanan, apabila KA melintasi rel yang mengalami gangguan. “Untuk mengkaji penyusunan prosedur operasional perjalan KA pusat kendali memiliki kewenangan untuk memberhentikan untuk sementara,” ujar Riduan.
Ia menambahkan, pemberhentian sementara dilakukan jika ada laporan terjadi goyangan keras, ketika melewati lintasan rel tertentu. Petugas berwenang pun harus segera melakukan tindakan perbaikan rel.
“Pemberhentian sementara perjalanan akan memberi ruang bagi petugas untuk melakukan pemeriksaan kondisi rel. Kemudian mereka bisa melakukan perbaikan lebih lanjut oleh unit jalan rel dan jembatan,” ucap Riduan.
(Usk)