JAKARTA,TM.ID: Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kemeterian ESDM, Jisman Hutajulu, mengatakan potensi listrik hidro tersebut mencapai 13 Gigawatt yang berasal dari Sungai Kayan dan Sungai Mentarang di Kalimantan Utara.Melalui interkoneksi 500kV HVAC, dia berharap dapat mentransmigrasi listrik ke pusat beban yang ada di pulau Jawa.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun kabel bawah laut untuk mengirim potensi listrik hidro dari Kalimantan ke Jawa. Investasi proyek tersebut mencapai US$ 11,3 miliar atau setara dengan Rp 178 triliun.
“Sesuai dengan arahan Presiden dan Menteri ESDM, saya ingin menekankan kembali pentingnya pengembangan hydropower dengan teknologi yang efisien dan didukung infrastruktur transmisi” ujar Jisman melalui keterangan resmi, Jumat (3/11).
BACA JUGA: PLN Pastikan Listrik Jelang Pembukaan FIFA World Cup U17 2023 di GBT Aman
Jisman menyebutkan, panjangan jaringan interkoneksi diperkirakan mencapai 1.976 kilometer sirkuit (kms), dengan panjang backbone dan fishbone masing-masing mencapai 4.667 kms dan 4.299 kms.
Seperti diketahui, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 memuat pengembangan sejumlah proyek PLTA dengan kapasitas 10 GW. Lokasi potensi energi terbarukan masih jauh dari pusat permintaan beban.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki 4.400 sungai yang berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik atau hydropower. Dari ribuan sungai tersebut, ada 128 sungai besar yang memiliki kapasitas produksi listrik berlimpah antara lain Sungai Mamberamo di Papua dan Sungai Kayan yang terletak di Kalimantan Utara.
Jokowi mengatakan bersaran potensi energi terbarukan itu dapat menjadi modal akselerasi transisi energi domestik.
Listrik dari PLTA Kayan bakal menjadi sumber pasokan setrum untuk kegiatan operasional Kawasan Industri Hijau atau Green Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
(Usamah)