BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Marselino Ferdinan telah menjadi sorotan besar sejak kepindahannya ke Oxford United, sebuah langkah berani bagi seorang pemain muda Indonesia yang tengah menapaki karir di Eropa.
Namun, di balik antusiasme yang mengiringi kepindahannya, ada tantangan besar yang harus dihadapi oleh Marselino, baik dari segi adaptasi dengan lingkungan baru maupun dalam upayanya untuk mendapatkan menit bermain di lapangan.
Oxford United, yang bermain di Divisi Championship Inggris, sudah mengarungi dua pekan kompetisi ketika Marselino tiba.
Hal ini membuat Marselino berada di posisi yang kurang menguntungkan, terutama dalam hal kebugaran dan pemahaman taktik yang diterapkan oleh pelatih Des Buckingham.
Bagi seorang pemain muda, ketertinggalan seperti ini bisa menjadi tantangan besar, namun juga kesempatan untuk menunjukkan ketekunan dan kemampuan beradaptasi.
Des Buckingham, yang dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan taktis yang mendalam, tampaknya menyadari betul potensi Marselino.
Namun, ia juga paham bahwa untuk bersaing di salah satu liga paling kompetitif di dunia, seorang pemain harus berada dalam kondisi terbaiknya, baik fisik maupun mental.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Marselino belum mendapatkan menit bermain pada pertandingan pertama Oxford United sejak kedatangannya, terutama saat mereka berhadapan dengan Blackburn Rovers.
“Ini tentang memastikan kami mendapatkan pemain yang dibutuhkan,” ujar Buckingham di Oxford Mail, dikutip Senin (26/8/2024).
Dalam laga tersebut, Oxford United harus menerima kekalahan 1-2 dari mantan juara Premier League 1994/95, Blackburn Rovers.
Kekalahan ini tentu menjadi catatan penting bagi Buckingham, yang harus mencari cara untuk segera memperbaiki performa timnya.
Namun, di tengah dinamika ini, Buckingham memberikan sinyal positif terkait Marselino. Ia menegaskan bahwa Marselino tidak akan diabaikan begitu saja.
BACA JUGA: Oxford United Promosi Divisi Championship, Pemiliknya Pengusaha Indonesia?
Pelatih yang pernah menukangi Mumbai City itu mengindikasikan bahwa Marselino akan mendapatkan kesempatan bermain, atau jika perlu, akan dipinjamkan ke klub lain demi perkembangannya.
“Kami tidak akan meninggalkan pemain pada tempat di mana tidak ada sepak bola (menit main) untuk mereka,” katanya.
Namun, bagi penggemar sepak bola Indonesia, hal ini mungkin terasa seperti menunggu dalam ketidakpastian.
Banyak yang berharap Marselino segera tampil dan bersinar di Eropa. Tetapi kenyataannya, perjalanan seorang pemain muda seperti Marselino di kompetisi seberat Championship tidaklah mudah.
Bahkan pemain muda berbakat lainnya, seperti Nathan Tjoe-A-On di Swansea City, membutuhkan satu tahun penuh untuk memenangkan debutnya di liga ini.
(Budis)