BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menstruasi adalah proses alami yang dialami setiap wanita setiap bulannya. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang membuat seorang wanita ingin menunda haid, seperti:
- Ibadah seperti haji atau umrah yang mengharuskan kondisi suci.
- Kompetisi olahraga di mana kondisi fisik harus optimal.
- Bulan madu agar aktivitas lebih nyaman.
- Tugas di tempat terpencil dengan akses sanitasi terbatas.
- Kondisi medis tertentu yang memerlukan pengaturan siklus menstruasi.
Menunda haid bisa dilakukan dengan berbagai metode, terutama melalui penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Namun, apakah cara ini aman bagi kesehatan?
Cara Menunda Haid dengan Kontrasepsi Hormonal
Metode yang paling umum digunakan untuk menunda haid adalah dengan kontrasepsi hormonal, seperti:
1. Pil KB Kombinasi
Pil KB kombinasi mengandung estrogen dan progestin yang bekerja dengan mencegah ovulasi serta menipiskan lapisan endometrium. Jika dikonsumsi tanpa jeda, menstruasi dapat ditunda.
2. Suntik KB
Suntik KB yang mengandung hormon progestin dapat menekan ovulasi dan mencegah terjadinya haid dalam periode tertentu.
3. Implan Hormon
Implan hormon bekerja dengan melepaskan progestin dalam jumlah kecil secara terus-menerus, yang dapat menghambat menstruasi dalam jangka waktu panjang.
4. IUD Hormon
IUD hormon mengandung levonorgestrel yang dapat menyebabkan haid menjadi lebih jarang atau bahkan tidak terjadi sama sekali dalam beberapa bulan.
Apakah Menunda Haid Aman?
Menurut Dr. Gerardo Bustillo, seorang spesialis kandungan di California, menggunakan kontrasepsi hormonal untuk menunda haid umumnya aman dan tidak berbahaya. Hal ini dikarenakan mekanisme kerja kontrasepsi hormonal yang hanya menekan ovulasi dan tidak mempengaruhi kesuburan di masa depan.
Studi menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal untuk menunda haid tidak meningkatkan risiko kesehatan secara signifikan, asalkan dilakukan dengan pengawasan medis.
Manfaat
Menunda haid bukan hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti:
- Mengurangi gejala PMS seperti perubahan suasana hati, kram perut, sakit kepala, dan nyeri payudara.
- Mencegah anemia akibat kehilangan darah yang berlebihan selama haid.
- Mengurangi risiko migrain hormonal yang sering terjadi saat menstruasi.
- Menurunkan risiko osteoporosis karena kadar estrogen tetap stabil.
- Menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium, terutama bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang.
BACA JUGA:
Jenis Gangguan Haid yang Perlu Diwaspadai
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid: Panduan Lengkap untuk Muslimah
Efek Samping
Meskipun relatif aman, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi saat menunda haid dengan kontrasepsi hormonal, seperti:
1. Perdarahan di Antara Siklus
Efek samping yang paling umum adalah perdarahan bercak (spotting), terutama dalam beberapa bulan pertama penggunaan kontrasepsi hormonal.
2. Perubahan Mood dan Libido
Beberapa wanita mengalami perubahan suasana hati atau libido akibat perubahan kadar hormon dalam tubuh.
3. Gangguan Pencernaan
Penggunaan pil KB terkadang dapat menyebabkan efek samping ringan seperti mual atau kembung.
4. Risiko Tertundanya Kehamilan
Setelah menghentikan penggunaan kontrasepsi hormonal, beberapa wanita mungkin mengalami keterlambatan dalam mendapatkan siklus menstruasi normal kembali. Namun, hal ini bersifat sementara.
Jika kamu memiliki kondisi di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba metode ini.
(Kaje/Budis)