BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Emosi meluap Karang Taruna Kota Banjar terkait mosi tidak percaya terhadap Ketua Karang Taruna Kota Banjar, Deni Herdiandi, semakin memanas. Salah satu alasan utama mosi tidak percaya tersebut akhirnya terungkap: ketidakjelasan transparansi anggaran hibah dari Provinsi Jawa Barat.
Agus Sumitra dari Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Kota Banjar menjelaskan bahwa setiap kabupaten/kota di Jawa Barat menerima hibah sebesar Rp50 juta dari Karang Taruna Provinsi Jawa Barat. Namun, jumlah yang diterima Karang Taruna lebih kecil karena pemotongan pajak.
“Hibah dari provinsi untuk setiap Kabupaten atau Kota sebesar Rp50 juta. Namun, jumlah yang diterima lebih kecil karena ada pemotongan pajak,” jelas Agus mengutip dari Fokusjabar pada Sabtu (5/2/2025).
BACA JUGA: Pertahankan Budaya Kearifan Lokal, Masyarakat Baduy Tolak Dana Desa Rp 2,5 M
Agus mengungkapkan hingga kini belum ada komunikasi dengan Ketua Karang Taruna, Deni Herdiandi. MPKT berencana melakukan komunikasi dengan para Ketua Karang Taruna Kecamatan untuk mencari solusi.
“InsyaAllah hari Minggu nanti, saya dari MPKT akan berbicara terlebih dahulu dengan para ketua kecamatan,” ujarnya.
Deni Herdiandi sendiri menanggapi gejolak tersebut dan berjanji akan segera melakukan komunikasi dan silaturahmi.
“Saya sedang mengikuti rapim di luar kota. Saya akan segera berkomunikasi dan bersilaturahmi,” kata Deni.
Ketidakjelasan transparansi anggaran ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan tentang pengelolaan dana hibah di Karang Taruna.
(Hafidah Rismayanti/Usk)