Keterbatasan Alat dan Akses, 4.509 Siswa SMA Sederajat di Sulteng Putus Sekolah

putus sekolah
(web)

Bagikan

PALU,TM.ID : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tengah (Sulteng) Yudiawati Vidiana mengungkapkan, pihaknya mencatat sebanyak 4.509 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat putus sekolah berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Disdikbud Sulteng per awal Mei 2023.

“Peningkatan jumlah angka putus sekolah di Sulteng dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya akibat pandemi COVID-19,” kata Yudiawati di Palu, Jumat (12/5/2023).

Ia menjelaskan hal tersebut karena adanya proses pembelajaran tidak tatap muka, dimana saat itu semua pembelajaran menggunakan digital menggunakan aplikasi dengan telepon genggam atau laptop.

Ia mengatakan tidak semua siswa memiliki kesempatan untuk mengakses atau memiliki gawai guna melakukan proses pembelajaran tidak tatap muka, khususnya untuk mereka yang tinggal di daerah pinggiran.

Adapun faktor lainnya yakni faktor ekonomi. Menurut dia, di bahwah pada tahun 2022 pada tingkat SMA dan sederajat masih ada iuran atau pembayaran yang harus dibayarkan ke sekolah.

“Tahun 2022 ke bawah itu masih ada iuran pembayaran sekolah sehingga memberatkan bagi orang tua, sementara pada saat pandemi banyak sekali orang kehilangan pekerjaan,” katanya.

BACA JUGA: Pemprov Jabar Prioritaskan Bangun SMA-SMK Baru di 33 Kecamatan

Berdasarkan Dapodik Disdikbud Provinsi Sulteng per awal Mei 2023, angka siswa putus sekolah tertinggi berada di Kabupaten Parigi Moutong mencapai 647 orang. Kemudian Kota Palu sebanyak 485 orang, Kabupaten Donggala 485 orang, Buol 451 orang, Tojo Una-una 450 orang, Banggai 390 orang, Sigi 366 orang, Poso 305 orang, Tolitoli 270 orang, Morowali 236 orang, Morowali Utara 168 orang, Banggai Kepulauan 131 orang, dan Banggai Laut 125 orang.

Yudiawati Vidiana mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk mengajak kembali anak putus sekolah agar dapat kembali belajar dengan cara mengunjungi rumah mereka.

Sedangkan bagi anak yang tidak ingin melanjutkan pembelajaran di sekolah, Disdikbud juga tetap berupaya untuk mendorong anak tersebut mengikuti program kesetaraan pendidikan paket C.

“Kami tentunya berharap anak yang putus sekolah ini ada yang masuk kembali ke sekolah agar nantinya masih tetap dapat mendapatkan ijazah,” katanya.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva