JAKARTA,TM.ID: Diakui Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi kalau pihaknya kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan Warga Negara Indonesia (WNI), yang kini ada di tengah area peperangan.
“Kita terus melakukan kontak dengan mereka. Dan kontaknya pun juga on and off. Kadang nyambung, kadang tidak nyambung. Memang situasi sehingga komunikasi tidak selamanya lancar,” begitu kata dia dalam press briefing di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
Meski begitu, Retno menyatakan kalau kondisi WNI yang kini sedang ada di Jalur Gaza dalam kondisi baik.
Hanya saja perlu diingat dan digarisbawahi, jika kondisi baik yang dimaksud yakni kondisi baik di tengah situasi yang tidak baik.
BACA JUGA: Pemerintah Indonesia Prioritaskan Evakuasi 10 WNI di Jalur Gaza
“Teman-teman sejauh ini kita memperoleh informasi, bahwa kondisi warga negara kita dalam keadaan baik. Baik di sini bukan berarti baik seperti kita, duduk-duduk di ruangan ini, baik di tengah situasi yang sangat tidak baik,” begitu katanya.
Lalu komunikasi yang dijalin itu pun perlu dilakukan, sebagai langkah proses evauasi baik WNI maupun bantuan evakuasi WNA.
“Tapi kira terus berusaha melakukan komunikasi dengan beliau yang ada di Gaza. Hari ini sejak dini hari, kita terus melakukan kontak di lapangan untuk mencoba evakuasi. Tentunya informasi ini kita sampaikan, setelah melakukan kontak dengan banyak sekali pihak,” jelasa Retno.
Kementerian Kesehatan Palestina turut merilis soal peringatan kalau generator utama di dua rumah sakit yang ada di wilayah Gaza, yakni RS Al Syifa Medical Complex dan RS Indonesia, bakalan mati kalau tidak ada tambahan pasokan bahan bakar.
Pasokan itu jadi sangat penting, supaya kedua rumah sakit itu dapat terus beroperasi untuk merawat para korban konflik Israel-Palestina.
BACA JUGA: Seruan Jusuf Kalla Dukung Palestina dengan Baca Doa ini
“Desakan ini disampaikan agar bahan bakar bisa masuk untuk tujuan kemanusiaan, salah satunya untuk rumah sakit. Karena dalam hitungan jam, Gaza akan kehabisan bahan bakar dan rumah sakit tidak bisa berfungsi,” begitu kata Jubir Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal.